HUMAS BANTAH TERKAIT PELAYANAN RSUD YANG DINILAI BURUK

HUMAS BANTAH TERKAIT PELAYANAN RSUD YANG DINILAI BURUK

 

Bacaan Lainnya

DUMAI || Media Humas Polri

 

Buruknya pelayanan kesehatan yang di berikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai ke masyarakat berimbas pada kritik dan hujatan yang dituju kepada Walikota Dumai sebagai orang nomor satu. Ramai warganet mengingatkan akan janji politik sang pemimpin pada saat pilkada lalu.

Buruknya kinerja pelayanan di RSUD Dumai yang seolah tidak berkesudahan dan makin panas dikalangan masyarakat juga dari komen netizen tidak sejalan dengan janji dan visi misi Walikota Dumai H Paisal, SKM, Mars. Pasalnya dalam janji politik pada Pilkada 2020 lalu pasangan PAS ini selalu menyuarakan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan maksimal hingga pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu.

Hal itu mencuat setelah ramainya warga mengeluhkan kekosongan obat yang tersedia di apotik RSUD sehingga warga harus mencari keluar. Harusnya, pasien bisa mendapatkan obat secara gratis dari tanggungan BPJS yang sudah mereka bayar setiap bulannya dengan harga yang mahal.

Bukan tanpa alasan, warganet mencurahkan kekecewaan mereka dari pengalaman yang mereka rasakan saat mendapat pelayanan dari RSUD kebanggan masyarakat Dumai tersebut.

Keluhan terhadap RSUD tidak terlepas dari pengelolaan managemen dan perangkat pemerintah yang notabene sebagai pelayanan untuk masyarakat. Sehingga Walikota terkena imbas dari kekesalan para keluarga pasien tersebut.

Humas RSUD Kota Dumai Rizul Efendi MKes kepada Media Humas Polri dan Investigasi mengatakan, bahwa pelayanan untuk masyarakat yang menggunakan BPJS tetap dilayani seperti biasa. Terkait permasalahan keributan keluarga pasien di RSUD beberapa waktu lalu, tidak benar sama sekali.

“Tidak ada keributan. Cuma salah pemahaman saja dan hanya belum dapat kejelasan yang benar – benar Waktu itu, keluarga pasien minta rujukan ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Kita sudah mencoba menghubungi pihak rumah sakit yang diinginkan keluarga pasien dengan menggunakan BPJS, ternyata kamar penuh. Tanpa sepengetahuan pihak RSUD keluarga pasien menghubungi pihak rumah sakit yang diinginkan ternyata Ada kamar tetapi bukan untuk pasien yang menggunakan BPJS melainkan UMUM. Sesuai permintaan keluarga pasien tetap kami buatkan surat rujukannya dan kami lengkapi data si pasien. Namun pihak keluarga pasien salah pemahaman, hingga terjadi dis komunikasi, bahkan sebelumnya dokter sudah menyatakan bahwa pasien tersebut akan di lakukan operasi hari Senin dan pihak keluarga pasien pun setuju.Kita tidak pernah melantarkan pasien. Semua pasien sama kita rawat disini, baik itu BPJS maupun rawat umum, dan pemindahan pasien atau rujukan tersebut atas permintaan keluarga pasien,semua itu butuh proses dan manajemen yang baik.tidak mungkin asal kami rujuk,sedangkan harus ditanyakan terlebih dahulu persediaan kamar dan lainnya dengan rumah sakit yang kita rujuk, bukan semerta Merta kita langsung bawa pasien kesana,dan kami bertanggung jawab dengan itu,kami tidak mau dipersalahkan lagi dengan pihak keluarga pasien apabila ternyata di rumah sakit yg di rujuk tidak ada kamar atau yang lainnya,” ucap Humas RSUD M.Rizul Effendi.M.Kes.

 

Penulis : Fitri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait