Media Humas Polri || Lembata
Masalah perubahan iklim jadi sorotan bagi pemimpin dunia, termasuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, Mewanti-wanti masyarakat mengenai ancaman krisis dari perubahan iklim yang kian nyata.
“Hati-hati, ancaman perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan semua negara di dunia,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Menurut Jokowi cuaca dan suhu Bumi yang memanas tak hanya dialami Indonesia, melainkan berbagai negara dari seluruh penjuru dunia.
Jokowi juga mengingatkan bahwa , Terkait kerusakan lingkungan, baik itu lahan hutan, hutan hujan tropis, hingga hutan mangrove di Indonesia. Ia meminta agar masyarakat memberikan perhatian lebih kepada kondisi kerusakan yang terjadi di sejumlah hutan Indonesia.
Secara infografis Jokowi meminta agar masyarakat mulai menanam pohon secara masif saat musim penghujan tiba. Khususnya penanaman pohon mangrove di daerah pesisir.
“Hati-hati. Saya titip kepada pegiat lingkungan, ketua adat, para penyuluh, agar kita giatkan kembali rehabilitasi hutan, perbaikan hutan,” Tegas Jokowi.
Demikian itu Melalui Kesempatan yang indah ini, Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung, S.Sos., M.I.Kom mengatakan bahwa , Menyambut hari ulang tahun Humas Polri ke 72, pihaknya melibatkan PT Batara dan Yayasan Anton Enga Tifaona sekaligus diberikan dukungan untuk menggelar aksi Penanaman pohon Malapari, tentunya hari ini sangat bermakna bahwa Polres Lembata telah mengambil aksi nyata dalam menjawab Adaptasi Perubahan Iklim dengan menanam pohon termasuk beberapa kegiatan penanaman lain sebelumnya. Dan melalui kegiatan ini seraya mengajak berbagai elemen masyarakat untuk terlibat dalam aksi aksi seperti ini. Ungkapnya
Sementara ditempat terpisah, CEO PT Batara, Alexander Bala Tifaona sekaligus mewakili Yayasan Anton Enga Tifaona mengucapkan Kapolres Lembata bersama jajarannya yang sudah melibatkan dalam menyambut HUT Humas Polri ke 72 ungkapnya.
Alexander memaparkan bahwa, Filosofi Program Menanam Malapari Panen Porang adalah lahir dari misi strategis untuk menjawab dua isu utama dunia saat ini yakni aksi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengembangan energi alternatif atau Energi Baru Terbarukan. Tentunya dengan menanam, berarti kita melakukan aksi nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim, Ungkapnya.
Kemudian Alexander menyebutkan bahwa, Malapari adalah tanaman bio-energi yang banyak ditemukan di Lembata. Sehingga menanam malapari di seluruh pulau Lembata berarti juga mengambil peran untuk mempersiapkan bahan baku energi alternatif dari minyak nabati yang dihasilkan Malapari. Papar Alexander Tifaona.
Alex membayangkan bila malapari ditanami di hutan lindung sepanjang Hadakewa-Labalekan dan juga lahan masyarakat, maka Lembata akan memiliki Hutan Tanaman Energi dan juga Tanaman Energi.
Lanjut, Alex Tifaona menerangkan bahwa, Porang yang dipanen akan dibeli untuk membantu ekonomi masyarakat sembari menunggu Malapari memberikan hasil ekonomi, Pungkasnya.
Alex mengajak kepada masyarakat Lembata ” Mari kita wujudkan Lembata menjadi Pulau Energi melalui Program Mama Papa. Tuturnya (Ahmad)