Jasa Raharja dan Polda Maluku jadikan Guru sebagai Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
Media Humas Polri || Ambon
Kecelakaan Lalu Lintas Provinsi Maluku periode tahun 2020 dan 2021 mengalami penurunan 15% yaitu 355 kasus menjadi 302 kasus, demikian juga yang melibatkan anak-anak maupun remaja mengalami penurunan sebanyak 23%.
Untuk itu PT. Jasa Raharja dan Polda Maluku berkolaborasi secara aksi nyata dalam melakukan Pelatihan Program Guru Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas , Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Tahun 2022, “Untuk Mewujudkan anak indonesia Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh.” Yang berlangsung di hotel Ambon Manise, Selasa (20/09/22).
Pelatihan ini Guru di harapkan dapat menjadi pelopor keselamatan berlalulintas dengan cara memberikan bimbingan dan mengarahkan tentang etika, aturan tata tertib berlalu lintas kepada anak usia dini.
Tertib lalu lintas di jalan umum perlu diperkenalkan terhadap generasi muda sejak usia dini karena pendidikan tertib lalu lintas memiliki nilai strategi yaitu Long Life For Education, dimana para siswa sejak dari kecil telah dikenalkan dengan ketentuan dan etika berlalu lintas, sehingga diharapkan pemahaman akan tertib lalu lintas dapat diketahui sejak awal dan dapat di jadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang, mengatakan, program pelatihan guru pelopor keselamatan berlalu lintas ini merupakan salah satu kegiatan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT Jasa Raharja.
“Kenapa kita pilih guru? karena guru ini sebagai sosok, tokoh pemberi pesan moral yang paling efektif dan paling dihormati,” ungkapnya.
Menurut Herlambang, sebagaimana disampaikan Kapolda Maluku di ruang kerjanya, bahwa guru itu tidak ada kata mantan. Guru tetap guru, tidak ada yang namanya mantan guru.
“Seperti bapak Kapolda Maluku tadi sampaikan bahwa dimanapun itu tidak ada mantan guru, guru yan tetap guru,” kata Herlambang dalam sambutannya.
Sebagai sosok yang paling dihormati selain orang tua di rumah, Herlambang mengatakan guru dapat memberikan pelajaran penting bagi murid-murid bagaimana cara berlalu lintas yang baik dan benar, serta mampu menumbuhkan semangat perilaku tertib berlalu lintas.
“Karena data kepolisian maupun jasa raharja bahwa kecelakaan lalu lintas itu 60 persen adalah usia produktif dan laki-laki. Sehingga efeknya adalah nanti ketika korban kecelakaan itu adalah laki-laki tentunya akan memutus rantai ekonomi keluarga. Di situlah muncul resiko kemiskinan,” jelasnya.
Sementara kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para guru. Baik yang hadir secara langsung maupun melalui zoom meeting di kewilayahan.
“Saya sampaikan kepada Ditlantas Polda Maluku untuk dapat membuat kegiatan-kegiatan nyata yang bisa membawa manfaat secara konkrit, tidak seremonial atau katakanlah formalitas, tapi betul-betul dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.” Ujarnya
“Penghargaan saya kepada Bapak Ibu sekalian yang mengikuti pelatihan ini. Tugas kita semua adalah menjaga generasi muda agar tidak menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas,” pintanya.
Kapolda mengaku, ada empat faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Diantaranya faktor manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan.
“Dari empat faktor penyebab kecelakaan lalu lintas itu yang paling tinggi dan dominan adalah faktor manusia. Maka tepatlah pertemuan kita hari ini,” ujarnya.
Irjen Latif berharap pelatihan guru sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas dapat merubah kultur pelanggaran lalu lintas.
“Saya sangat punya harapan besar kepada Bapak Ibu sekalian, saya menitipkan tanggung jawab ini dalam rangka mewujudkan budaya tertib lalu lintas dan kita lindungi anak-anak kita,” harapnya.
(SGH)