Media Humas Polri // Lampung Timur
kondisi pasar way jepara sangat memprihatinkan ,karena sepinya pembeli dampak karena keadaan ekonomi maupun persaingan baik bisnis online,dan dengan merebaknya toko moderen.
Toko pasar way jepara yang ada tercatat kurang lebih hampir 500 kios,tapi yang masih beraktifitas hanya tersisa kurang lebih 20 Toko saja,kondisi seperti ini hampir 4 tahun ini.
Daya beli masyarakat sangat merosot dan bisa di katakan minim pembeli, H min 2 menjelang ramadhan terlihat kondisi dalam pasar sangat lengang,hanya beberapa toko yang buka yakni,toko pakaian,toko perlengkapan sekolah,dan aksesoris. Sabtu (9/3/2024)
“Salah satu pedagang pasar way jepara saat di konfirmasi mas Jianto mengatakan, kondisi pasar saat ini seperti pasar mati, tidak ada pengunjung,kadang kami tidak pelaris sama sekali,dan tidak bisa bayar salar,untung saja saya tidak sewa toko mas karena toko milik saya sendiri,” ucap jianto.“Sama halnya pedagang pakaian Adi,keluhannya tidak jauh berbeda dengan sepinya pengunjung pasar,bagaimana kami mau bayar salar,sampah,dan uang satpam,karena kami tidak pelaris,dan sudah banyak toko-toko yang tutup apa lagi mereka yang sewa tahunan tidak mampu membayar sewa,dan seumpama sewa toko saya pun bakalan tidak sanggup bayar sewa,Alhamdulillah toko milik saya sendiri,” ucap adi.
Kami mohon di di berikan solusi,dan jalan keluar,kepada pihak pemerintah daerah,agar pasar jepara tetap hidup dan perekonomian dapat berjalan seperti dulu,besar harapan kami,agar semuanya bisa berjalan dan tampa ada pihak-pihak yang di rugikan,sambung Adi.
“Sementara kondisi pasar pagi khusunya sembako,kondisinya masih stabil di karenakan kebutuhan pokok bagi masyarakat,menurut ibu seri salah satu pedagang sembako kenaikan harga bahan pokok sudah umum karena menjelang Ramadhan,dan tidak terlalu signifikan,masih terlihat wajar,” ucap seri.(ATS)