Jokowi Perlu Lebih Fokus Kurangi Pengangguran

Jokowi Perlu Lebih Fokus Kurangi Pengangguran

mediahumaspolri.com Jakarta – Pandemi Covid19 dan kenaikan jumlah pengangguran merupakan dua sisi yg secara berbarengan menjadi masalah yang perlu diseriuskan oleh pemerintah,(09/11/2021).

Bacaan Lainnya

Tutupnya banyak perusahaan akibat pandemi Covid19 menjadi pemicu naiknya tingkat pengangguran. Hal ini perlu disolusikan oleh seluruh stakeholder dunia usaha yang tentunya juga melibatkan pihak swasta dalam upayanya mendukung pemerintahan.

Peningkatan pengangguran akibat pandemi Covid19 yang mengalami kenaikan menjadi sebesar 7,15% – 7,35% per Agustus 2021, sementara pada Agustus 2020 tingkat pengangguran cuma sebesar 7,07%. Dengan kata lain terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia yang menurut data BPS, pada bulan Agustus 2021 jumlah penganggur mencapai 9,1 juta orang.

Sementara di sisi lain Realisasi Investasi Januari – September 2021 baru mencapai 659,4 T atau baru 73,3% dari target pemerintahan Jokowi yaitu 900 T. Sesuai data BPS jumlah 659,4 T tersebut berasal dari PMA 331,7 T yang menyerap 447.116 orang angkatan kerja, dan PMDN 327,7 T yang menyerap sejumlah 465.286 orang angkatan kerja.

“Dari sisi ini kita lihat bahwa Realisasi Investasi yang sebesar 659,4 T hanya mampu menyerap sejumlah 912.402 orang angkatan kerja. Atau dengan kata lain cuma kira2 10% dari jumlah pengangguran di Indonesia yang perlu diperhatikan oleh Jokowi pada saat ini”, demikian dipaparkan oleh Ketua Umum Sinergi Nawacita Indonesia (SNCI) DR. Suryo Atmanto MBA. MRE. saat dimintai keterangannya oleh wartawan di Jakarta hari ini.

“Ketinggalan ini akan ikut terbawa2 masalahnya untuk tahun depan. Dan ini harus disolusikan dari sekarang”.DR. Suryo Atmanto MBA. MRE. menambahkan, kami sedang mempersiapkan program2 terkait mendatangkan investor dari dalam dan luar negeri dengan target mengurangi pengangguran sekitar 1 juta orang.

Kami berharap SNCI segera dapat menandatangani kesepakatan berupa MOU dengan beberapa kelompok investor dengan total investasi sebesar 300 Trilyun. “Kita akan terus berupaya mendukung Jokowi, dan salah satunya dengan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Itulah bentuk integritas dan loyalitas SNCI kepada Jokowi”, tegas DR. Suryo Atmanto MBA,MRE.

Sementara itu pada kesempatan yang sama,Krissahat Simanungkalit sebagai Kadiv Sospol SNCI menambahkan,fenomena kemunculan gerakan politik kaum buruh dan angkatan kerja yang berujung kepada lahirnya partai baru berbasis kaum buruh dapat menambah kompleksitas perpolitikan Indonesia menjelang tahun politik 2024. Kompleksitas tersebut berujud terpecahnya suara konstituen kepada kluster2 suara baru. Hal ini berdampak kepada peluang memunculkan pasangan capres baru diluar capres yang sudah ada selama ini.

“Pergerakan kaum buruh ini dapat direm apabila lapangan kerja tersedia dengan cukup. Dan ketersediaan tersebut dipengaruhi oleh masuknya investasi2 baru dari dalam dan luar negeri khususnya. Bapak Suryo Atmanto selaku Ketum SNCI yang sudah terbukti loyalis tulen Jokowi akan merealisasikan kerjanya ini dengan segera.

Dan kita akan fokus memperbesar investasi tersebut di Indonesia bagian Tengah dan Timur, supaya sesuai dengan sasaran kerja presiden Jokowi yaitu membangun dari pinggir. Kita doakan beliau sukses…”, pungkas Krissahat Simanungkalit kepada wartawan.

( Fedriyansyah )

Pos terkait