Media Humas Polri // Pontianak
Kader Demokrat Johansyah caleg DPR-RI datangi KPU untuk mempertanyakan masalah suaranya yang hilang sebanyak 8500 menjadi 5700 suara.
Johansyah ketika di temui awak media mengatakan Ini kali k – 2 Kami kader Partai Demokrat mendatangi KPU meminta kejelasan dan penjelasan, di khawatirkan kalau Sirekap KPU terus berjalan seperti kondisi sekarang gelombang massa yang besar akan turun serta datangi KPU dan meminta penjelasan sistem/ Sirekap KPU yg kacau balau yg dapat membuat ricuh dan keributan, KPU harus netral dalam penyelenggara pemilu, memperbaiki sistem dan menginput data sesuai dengam C1 hasil Pleno di Kecamatan ( PPK ).
“Kondisi Sistem Sirekap KPU jelas merugikan kami yg ikut berkompitisi, seolah-olah dengan Quick Count saat ini sudah ada pemenangnya, padahal pleno di PPK sedang berjalan, sadar tidak KPU telah membangun image yg beredar secara luas, bukan hanya Kalimantan barat saja yg melihatnya tetapi nasional,apa ini memang di sengaja untuk memenangkan Caleg DPR tertentu, kami Caleg DPR Partai Demokrat dari no urut 2 ke bawah, merasa di rugikan terhadap sistem sirekap dan Quick Count KPU saat ini,saya meminta untuk mentake down nya, sebelum pleno di kecamatan rampung, perbaiki data dan sistem yg ada, perlu di Ingat Partai demokrat sebagai partai yang pernah memimpin dan sebagai pemenang 2024, memiliki saksi di 2017 Tps dapil 1 dan juga dapil 2 Kalimatan Barat, kami pasti memiliki data yg akurat (C1) yg akan menjadi bukti dan saksi dlm perolehan suara Pemilu 2024,” ujar Johansyah.( El )