KAHMI Maluku Angat Bicara Terkait, Pernyataan Julius Soal Evaluasi 3 Tahun Kinerja Murad -Orno
Media Humas Polri || Maluku 12/06/2022
Terkait dengan pernyataan Julius Latumerissa soal “Evaluasi 3 Tahun Kinerja Murad -Orno Dalam Pembangunan Maluku” saat diwawancarai pada kanal YouTube Ezy Tv, Kamis (09/06/22).
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau biasa di kenal KAHMI di wilayah Maluku, lewat Kordinator Presediumnya memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
Zahrudin Latuconsina MPA mengungkapkan, bahwa pernyataan Latumerissa terkesan tendensius dan tidak berdasar, jika kita menelisik kembali pemerintahan Murad – Orno baru berjalan pada tanggal 24 Maret 2019 yang pada saat itu dilantik langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.
” Beberapa bulan kemudian, sekitar Maret 2020 pandemi Covid 19 masuk Maluku yang mengakibatkan aktifitas seluruh instansi pemerintahan berjalan tidak normal. Hal ini bukan hanya terjadi di Maluku juga di seluruh Indonesia bahkan di dunia terdampak hal tersebut sehingga menghambat pertumbuhan perkenomian”, Jelas Zahruddin dalam wawancaranya kepada media kami, Minggu (12/06/22).
Lanjut Zahrudin, Pertumbuhan Negara tidak sesuai target dan dapat dipastikan semua daerah tidak mencapai target yang direncanakan. Sehingga tidak dapat mengevaluasi pertumbuhan dengan mengesampingkan kondisi faktual yakni Pandemi covid-19, dan semua orang tahu bahwa Pandemi Covid-19 menghambat pergerakan orang, barang, dan sebagainya.
Mantan Ketua DPD KNPI Maluku tersebut menjelaskan, dampak Pandemi Covid 19 sampai pada tingkat pada PHK dan penutupan usaha kemudian berdampak pada penambahan angka pengangguran, kemiskinan dan kemiskinan ekstrim.
Pandemi covid-19 tidak hanya menganggu kesehatan, namun juga berdampak pada tatanan ekonomi semua negara. Melansir dari Jurnal Benefita 5(2), dampak pandemi terhadap ekonomi bisa menyebabkan rendahnya sentimen investor terhadap pasar yang akhirnya membuat pasar ke arah negatif.
Dalam Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK 17(1) juga disebutkan bahwa pandemi membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Hal tersebut dipicu dengan adanya kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah. Sehingga aktivitas ekonomi menjadi terhambat.
Pandemi yang terjadi sejak Maret 2020, telah membuat perekonomian pada tahun tersebut anjlok. Ini terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat -2,07% pada 2020. Pada tahun sebelumnya PDB masih tumbuh hingga 5,02%
Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut juga bisa diikuti dengan dampak ekonomi lain seperti peningkatan pengangguran. Hal ini dikarenakan saat pandemi banyak perusahaan yang terganggu. Sehingga banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan. Ungkap Zahrudin, Mantan Ketua DPD KNPI Maluku.
“Sebagai seorang akademisi, Julius mengenyampingkan fakta-fakta tersebut. Serorang akademisi seharusnya bisa menyampaikan segala sesuatu secara berimbang tanpa ada tendensius dan seharusnya berperan dalam proses resonansi pemerintahan agar menjadi egaliter dan masukan untuk pengembangan pemerintahan saat ini. Akademisi seharusnya memberikan komentar yang sehat, jangan seperti gerombolan politisi dadakan di warung-warung kopi”, Ungkap Zahrudin yang juga Ketua KAGAMA ( Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada ) di Provinsi Maluku.
(SH) Media Humas Polri