Kupang // Media Humas Polri
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M. Hum mengucapkan apresiasi kegiatan People Smugling Cellebreate and open scource intelligence workshop yang bertempat di Hotel Situs pada Senin (6/3/23).
Kesempatan itu, Kapolda NTT mengatakan bahwa, bkejahatan People Smugling merupakan jaringan horizontal yang tidak ada komando yang jelas, mereka bergerak secara bebas.
“Biasanya para pelaku menggunakan jaringan sosial atau keluarga untuk memanfaatkan peluang. Ada beberapa modus yang dilakukan pelaku diantaranya menggunakan negara Indonesia sebagai negara transit sebelum diberangkatkan ke negara tujuannya seperti Australia, Malaysia dan New Zealand”jelas Kapolda NTT.
Para Imigran yang diselundupkan kebanyakan berasal dari Banglades, Myanmar, Srilanka, Afganistan, Nepal dan China. Mereka dibawah ke Indonesia melalui jalur tidak resmi yaitu laut dan kalis resmi udara. Olehnya itu, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para penyidik Polda NTT mengikut sertakan penyidik yakni ; Penyidik Ditreskrimum Polda NTT, Penyidik Ditpolairud Polda NTT dan Penyidik Reskrim Polres Rote Ndao Polda NTT.
Kepada para peserta Kapolda NTT meminta agar mengikuti dan mengimplementasikan ilmu yang didapat terutama dalam memerangi tindak pidana penyelundupan manusia (people Smugling).
“Jadikan Pelatihan ini sebagai forum bertanya untuk mencari solusi yang tepat atas permasalahan People Smugling”harapnya.
Dalam kesempatan tersebut jenderal bintang dua di jajaran Polda NTT ini mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada AFP (Australian Federal Police) atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Terima kasih kepada AFP yang sudah berkomitmen terhadap pemerintah Indonesia dalam memberantas people Smugling, khususnya memperdalam pengetahuan petugas sebagai garda terdepan yang bertugas di daerah rawan di Indonesia. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi bekal dalam mengatasi permasalahan people Smugling” tandasnya. (Ahmad)