Media Humas Polri // Muba
Bersama para pejabat utama polres Muba dan anggota, pada hari ini Senin (20/05/2024) Kapolres Muba Akbp. Imam Safii Sik. Msi. mengikuti upacara Hari Kebangkitan Nasional yang ke-116, yang dilaksanakan secara virtual di Halaman Mapolres Muba mengikuti upacara yang dilaksanakan oleh Polda Sumsel.
Seluruh peserta upacara mengikuti upacara dengan tertib dan khidmad serta mendengarkan secara seksama apa yang menjadi amanat dari Kapolda Sumsel Irjen Pol. A. Rachmad Wibowo selaku Inspektur Upacara.
Irjen pol A. Rachmad Wibowo menyampaikan bahwa Hari kebangkitan Nasional yang ke 116 ini merupakan peringatan daripada perjuangan panjang para pejuang bangsa untuk mempersatukan bangsa yang terpecah belah pada masa penjajahan Belanda dengan membentuk perkumpulan yang diberi nama Budi Utomo pada tahun 1908.
Dengan berdirinya perkumpulan tersebut Indonesia bertekad untuk bangkit dan mandiri lepas dari penjajahan Belanda yang dalam perjalanannya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia Memproklamirkan kemerdekaannya.
“Sudah menjadi keharusan, kita selaku generasi penerus bangsa harus menghargai perjuangan para pendahulu kita, karena tanpa perjuangannya belum tentu kita bisa menikmati kemerdekaan seperti yang kita rasakan saat ini,” jelasnya.
Makna peringatan Hari kebangkitan Nasional terkait dengan pelaksanaan tugas polri adalah harus bertanggungjawab terlaksananya apa yang menjadi tujuan negara sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945, alenia ke -4 yaitu Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Beberapa perhatian yang harus dilakukan oleh seluruh anggota polri khususnya Polda Sumsel kaitan dengan upacara peringatan hari kebangkitan Nasional yang ke-116 ini yang pertama adalah tingkatkan terus ketaqwaan kepada Tuhan yang maha Esa, sesuai agama yang dianut, yang kedua Tingkatkan soliditas internal sesama insan bhayangkara, saling asah, asih dan asuh, saling mendukung dan tidak saling menjelekan, termasuk juga dengan instansi lain maupun masyarakat.
Tingkatkan kerjasama dan kekompakan dengan instansi terkait secara pentahelix, dengan sesama penyelenggara negara , dengan saling menghargai antara satu dan lainnya, juga dengan para akademisi, dosen, mahasiswa, guru dan pelajar, mereka adalah pemikir,pemikir yang mengkaji berbagai macam issue, seperti isu konflik sosial, issue lingkungan hidup dan lainnya yang bisa kita minta kajian akademisnya.
Kapolda juga menekankan agar tingkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan media, hal ini sangat penting di era informasi yang sangat masif.
Saat ini media memiliki peran yang sangat strategis, dulu media bergerak berdasarkan arus utama atau mainstream, kita membaca dan menjadikan pedoman berita-berita yang dirilis oleh media arus utama, Namun sekarang sudah berbalik, media sosial sudah menjadi media arus utama, yang banyak mengangkat dan menggali isu-isu, konten-konten yang diangkat melalui media sosial.
“Oleh karena itu pekalah dengan media sosial, banyak kasus-kasus viral yang tidak dilaporkan secara resmi ke SPKT, baik polsek, polres maupun polda, tetapi itu kita ketahui dari media sosial, media sosial sering lebih cepat daripada laporan para kapolres,para kapolsek dan para personil, karena media sosial menjadi rumah para netizen, masyarakat penggiat internet jumlahnya sangat banyak, dan mereka bisa posting tanpa batas,” ujarnya.( Aln )