Media Humas Polri // Pekanbaru
Kapolda Riau, Irjen M Iqbal menggelar buka bersama Wartawan Mitra Polda Riau (WMPR) dan sejumlah pegiat Media Sosial di Hotel Grand Elite, Jalan Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (30/3/0224).
Turut hadir seluruh Pejabat Utama (PJU) Polda Riau, Kapolresta Pekanbaru beserta seluruh jajaran.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau Itjen M Iqbal mengatakan, peran media partner Polda Riau sangatlah vital dalam mensukseskan seluruh program dan agenda Polda Riau dan jajaran. Mulai dari pemberitaan cooling system Pemilu Damai 2024 yang begitu masif. Sehingga Polda Riau menjadi pilot project di Indonesia dalam rangka pemberitaan yang positif.
“Dalam pesta demokrasi ini kita mampu menunjukkan bahwa media memiliki peran yang sangat penting. Lebih dari 20.000 link berita yang masuk selama cooling system Pemilu Damai 2024. Sangat luar biasa peran media. Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kerja rekan-rekan yang telah mendukung kerja dan program Polda Riau dalam mensukseskan pemilu 2024,” tutur M Iqbal.
Tak hanya itu, Jenderal bintang dua ini juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada insan pers dengan menyelenggarakan Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) Polda Riau.
“Sekali lagi terima kasih, semoga sinergi ini tetap terjaga, karena tidak mudah untuk membangun kerjasama yang selalu solid ini. Together we are strong, ” pungkasnya.
Selain buka bersama, Polda Riau juga membagi-bagikan door prize kepada sejumlah wartawan yang mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Pak Babin.
Begini tanggapan PPRI soal undangan terbatas dan terselubung via whatsApp usai acara buka bersama tersebut, Ketua DPP Perkumpulan Pemimpin Redaksi Intelektual (PPRI), Bowoziduhu Bawamenewi berpendapat beda dengan tujuan yang sama tentunya.
Mengingat, beberapa waktu jelang cara buka bersama, beredar di grup whatsApp tertentu terkait undangan Kapolda Riau Bersilaturahmi dan Buka Bersama “Khusus WMPR “.
Dalam undangan itu, Polda Riau sangat tertutup dan dinilai tidak transparan kepada semua wartawan yang ada di Pekanbaru-Riau khususnya.
Ketua DPP PPRI, Bowoziduhu sangat menyayangkan sikap Kapolda Riau yang terbilang belum maksimal dalam hal transparansi terhadap para ‘Pahlawan Pena di Riau.
Dalam undangan elektronik tersebut disampaikan, bahwa undangan yang sudah dikirim masing-masing wartawan melalui Japri (Jaringan Pribadi_red) agar tidak menyebarkannya kepada yang lain (Wartawan lain). Tentu hal ini sangat menyedihkan sekali.
“Jika undangan buka bersama itu disampaikan secara terbatas, maka harus diungkap apa alasannya. Jika hal undangan terselubung ini terus menerus dilakukan, juga harus diungkap apa sebabnya karena ini akan menjadi preseden buruk di antara semua jurnalis yang ada di Riau. Jika beralasan karena keterbatasan angaran, tidak usah digelar acaranya, clear kan?,” kata Bamen yang juga ikut dalam loma karya jurnalis Polda Riau pada November Tahun 2023 lalu tentang pemilu damai 2024.
Padahal, lanjut owner sekaligus pemimpin redaksi di dua media on-line nasional dan juga wakil ketua DPW Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Provinsi Riau ini mengatakan bahwa, Kapolda Riau pernah mengucapkan kalau Jurnalis atau Wartawan adalah Pahlawan dia.
“Bowo yang biasa disapa Bamen ini mengungkapkan, pribadi seorang Jenderal Bintang Dua, Mohammad Iqbal adalah Pria yang sangat Ramah, Santun, Tegas dan Disiplin dan dekat dengan semua orang, termasuk Pengusaha Jangkang Kelapa Sawit, Edi Kuang. Seperti yang sering di posting Edi Kuang di Akun resmi Facebook nya”.
“Saya kenal betul dengan beliau sejak menjabat Kasat Lantas di Polresta Pekanbaru pada Tahun 2002. Beliau sangat ramah, murah senyum, santun, tegas dan disiplin. Secara tegas saya sampaikan bahwa, kelalaian undangan dimaksud bukan lah arahan dari Kapolda Riau, namun diduga dilakukan para oknum personil di bidang humas yang dinaungi oleh Kabid Humas Polda Riau,” ucap Bamen. Minggu, (31/3/2024).
Agar hal ini tidak terus terjadi hingga menjadi perpecahan antar Jurnalis yang [31/3 10.05] Bowo WA 64: ada di Riau, hendaknya Kapolda Riau melakukan evaluasi total demi menjaga hubungan baik perusahaan media dengan polri.
“Saya yakin dan bisa memastikan bahwa, media yang terus melakukan publikasi terkait Giat Polda Riau, bukan hanya yang di-undang dalam acara buka bersama dan bukan pula hanya WMPR, melainkan lebih banyak di luar dari pada itu,” ungkapnya.
Sebab, para Pahlawan Pena di Riau yang terus menerus melakukan pemberitaan mulai dari Giat Polda Riau, Pahlawan Pena juga lebih aktif secara terstruktur dan masif memberitakan terkait kasus lingkungan seperti masalah lahan, kecurangan para mafia BBM, kasus pertambangan, kasus penyeludupan barang ilegal, kasus armada pengangkut CPO yang melebihi tonase over dimensi & over loading (ODOL) dan kasus perusahaan penunggak pajak.
Bahkan, para pahlawan pena malah bekerja tanpa di gaji atau lebih tepat tanpa balas jasa. Justru yang mereka hadapi di lapangan adalah ancaman, seperti yang terjadi di Dumai dan di Kampar dalam kasus yang sama, yaitu masalah kecurangan BBM, hinaan dari pihak-pihak yang bermain curang di atas penderitaan rakyat.
Namun, para jurnalis pahlawan pena itu tetap semangat dalam menjalankan tupoksi mulia nya. Mereka tidak peduli, mereka meninggalkan anak-isteri dan mereka tidak peduli dengan ancaman apa pun, mereka mengejar waktu, dan mereka rela haus kelaparan dalam memenuhi kebutuhan informasi publik, karena karya dan tugas jurnalis yang dijalankan erat kaitannya dalam pilar Ke-4 Demokrasi Bangsa Indonesia.
“Saya sangat prihatin dan sedih melihat kondisi ini. Hentikan semua sandiwara ini dan mari kita menatap Nasib Bangsa RI kita ke depan. Mari kita terus memberikan edukasi, membangun pendidikan lebih baik dan bermutu, menggandeng semua elemen TOGA, TOMAS dan TODA untuk menyukseskan era Literasi Digital ke depan,” ucap jurnalis yang pernah menimba Ilmu Hukum di Unilak dan sudah aktif menulis sejak Tahun 1999 ini dengan sangat sedih seraya mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan.
Pria lulusan Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC) di bawah Bimbingan Direktur Utama PJC, Drs. Wahyudi El Panggabean, MH., MT.BNSP., C.PCT, dan juga pernah menjabat Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (DPD GWI) Riau selama 2 Periode ini, mendapat dua kali penghargaan Sertifikat setelah mengikuti Diklat tentang Jurnalis serta meraih Juara II dalam suatu Lomba Menulis berdasarkan penilaian Juri oleh Dirut PJC.
“Saya apresiasi setinggi-tinggi nya kepada rekan-rekan jurnalis yang hebat dan pemberani. Jangan menyerah dan jangan lelah menyuarakan keadilan hingga rakyat merasa puas atas informasi yang kita sampaikan dengan benar dan bukan hoaks. Masyarakat juga tidak boleh terlena dan lengah serta muda percaya dengan berita-berita seremonial yang tidak sesuai prinsip-prinsip keadilan,” pungkasnya. ( Taufik )