Kapolsek Blanakan Dan KANIT RESKRIM Jemput Bola Dalam Peristiwa Korban Bullying 

Media Humas Polri//Subang

Peristiwa ini diduga terjadi karena korban menolak memberikan uang yang diminta pelaku. Saat ini, korban tengah dirawat intensif di ruang ICU RSUD Subang.

Bacaan Lainnya

kondisi AR belum sadarkan diri sejak dilarikan ke rumah sakit pada Kapolsek Blanakan, kanit reskrim ppa dari kecamatan dan pihak sekolah menjenguk dan menanyakan Kronologis kejadian.

Kegiatan atas petunjuk Kapolres Subang Akbp Ariek Indra Sentanu SH.S.I.K.MH melalui kapolsek Blanakan Iptu Andri Sugiarto S.I.P M.A.P menjelaskan, dari Pihak Keluarga Korban Belum ada laporan atau pemberitahuan kepada pihak kepolisian tapi pihak kapolsek Blanakan dan kanit reskrim jemput bola untuk kasus bullying ini dan hasil keterangan sementara,

Menurut keterangan keluarga, Sarti, korban AR sebelumnya sempat mengeluhkan sakit kepala yang hebat disertai muntah-muntah.

Sebelum tidak sadarkan diri, korban mengaku kepada orang tuanya bahwa ia dipukul oleh tiga kakak kelasnya yang masing-masing berinisial M, D, dan O, siswa kelas 4 dan kelas 5 di sekolah yang sama.

“Kejadiannya pas jam istirahat sekolah, AR kena kekerasan fisik karena gak mau memberikan uang sama ketiga temannya ini,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Blanakan, Iptu Andri Sugiarto S.I.PM.A.P, menyatakan pihaknya jemput bola dalam melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan perundungan ini.

“Kami sudah mengintrogasi beberapa saksi, termasuk guru dan teman-teman korban. Penyelidikan ini akan kami lakukan secara menyeluruh untuk memastikan kejadian yang sebenarnya,” ujar Iptu Andri

Kapolsek Blanakan menghimbau kepada sekolah agar lebih memperhatikan anak-anak didiknya pada jam istirahat bergantian, dan peka situasi di lingkungan sekolah jagan malah Acuh tidak peduli. Ujar Iptu Andri. ( H2R )

Pos terkait