Kapolsek Pamona Barat Berikan Sosialisasi Stop Bullying di SDN 3 Toinasa
Media Humas Polri || Pamona Barat
Sosialisasi stop bullying/perundungan dan penggunaan media sosial yang bijak oleh Kapolsek Pamona Barat Iptu I Made Putrayasa, S.H. Sosialisasi ini juga didampingi oleh Bripka I Made Sutiawan yang Bertempat di SDN 3 Toinasa Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso. Jumat(19/7/24) pagi.
Dalam kegiatan tersebut, materi penyuluhan yang disampaikan kepada siswa/siswi SDN 3 Toinasa meliputi sebab-sebab bullying terjadi, dampak yang ditimbulkan, cara pencegahannya, serta konsekuensi hukum bagi pelaku bullying baik secara fisik maupun verbal. Selain itu, juga disampaikan tentang penyalahgunaan dan dampak dari narkoba serta obat terlarang lainnya, dan pentingnya bijak dalam penggunaan media sosial. Materi ini menjelaskan dampak negatif dan positif dari penyalahgunaan media sosial bagi anak-anak sekolah.
Kapolsek Pamona Barat, IPTU I Made Putrayasa, S.H, dalam pernyataannya menekankan pentingnya sosialisasi ini. “Kami menyadari bahwa bullying dan penyalahgunaan media sosial merupakan isu serius yang dapat berdampak buruk pada perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, Polsek Pamona Barat proaktif melaksanakan tindakan preemtif dan preventif dengan memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah dasar,” ujarnya.
Penyuluhan ini dihadiri oleh dewan guru serta siswa-siswi SDN 3 Toinasa. Antusiasme siswa/siswi sangat tinggi dalam menerima materi, mereka juga sangat tertib selama pelaksanaan penyuluhan. Selain itu, kegiatan ini mendapat respon positif dari para dewan guru dan orang tua murid.
Pentingnya penyuluhan ini semakin terasa setelah adanya kasus positif narkoba pada tiga anak SD di kota Poso berdasarkan hasil tes urine BNN Poso, serta kejadian anak SD yang meninggal akibat bullying fisik di wilayah hukum Polda lain. Selain itu, indikasi penggunaan media sosial yang tidak bijak oleh anak-anak SD semakin mendorong Polsek Pamona Barat untuk melaksanakan kegiatan ini.
Kapolsek menambahkan, “Bullying merupakan perhatian serius dari Presiden Republik Indonesia karena kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Kami berharap dengan adanya penyuluhan ini, anak-anak dapat lebih memahami bahaya bullying dan penyalahgunaan media sosial serta narkoba, sehingga mereka dapat menghindari hal-hal negatif tersebut.” Pungkasnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa-siswi tentang bahaya bullying, penyalahgunaan narkoba, dan penggunaan media sosial yang bijak, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan kondusif.(Eferdi)