KBRI Lima bantu 62 ABK WNI di kapal Sejong yang terdampak covid-19
Pada bulan September 2021, beberapa awak kapal ikan Sejong (berbendera Korea Selatan) mengalami gejala seperti terkena virus covid-19. Kapal Sejong adalah kapal penangkap udang yang beroperasi di sekitar benua antartika dan berawak 123 orang dan 62 awak di antaranya adalah WNI.
Sejumlah awak kapal mengalami demam batuk dan salah satu dari mereka yang berkewarganegaraan Indonesia tidak sempat tertolong dan meninggal di perairan sekitar Chile ketika kapal dalam perjalanan menuju Peru.
Setibanya di teluk Callao, Peru segera dilakukan test PCR terhadap seluruh awak kapal dan pada tanggal 14 September 2021 didapati hasil bahwa 13 awak kapal positif covid-19 dan 9 awak di antaranya adalah Anak Buah Kapal (ABK) WNI. Atas permintaan KBRI Lima kepada otoritas setempat dan kapten kapal, mereka diizinkan turun dan menjalani karantina di hotel dengan pengawasan dokter, hal ini dilakukan agar ABK WNI yang sehat di kapal tidak tertular.
Selama masa karantina dan perawatan, pihak kapal Sejong menyewakan hotel dan otoritas Peru memandu dan mengontrol perawatan kepada ABK WNI dimana pengecekan kondisi badan, suhu tubuh, dan saturasi oksigen dilakukan tiap 6 jam, serta pemberian makanan bergizi.
Sementara untuk seorang ABK WNI yang meninggal dunia oleh otoritas Peru almarhum dinyatakan suspek covid dan sesusai peraturan Peru, jenazah tidak dapat dibawa ke Indonesia dan wajib dimakamkan dengan protokol covid yang berlaku. Dalam hal ini KBRI Lima mengontak pihak keluarga, dan mengatur pemakaman sesuai agama Islam dan melakukan live streaming dengan pihak keluarga ketika proses pemakaman.
14 hari kemudian, tanggal 28 September 2021, tes PCR kembali dilakukan kepada para ABK yang dikarantina dan hasilnya menunjukan bahwa 9 ABK WNI tersebut negatif covid dan dinyatakan sembuh sehingga dapat kembali kerja di kapal.
Tanggal 1 Oktober 2021, 24 ABK WNI kapal Sejong melaporkan bahwa mereka telah habis masa kontraknya dan akan pulang ke Indonesia, menanggapi hal ini KBRI Lima menjumpai mereka dan menjelaskan mengenai protokol kesehatan di bandara Peru dan tanah air. Selama menunggu kepulangan para ABK WNI diinapkan di hotel oleh agen maritim dan mereka mendapat vaksinasi covid-19 merk Sinopharm. Tanggal 4 Oktober 2021 setelah pembatasan jumlah penumpang in-bound flight ke Indonesia dicabut, para ABK WNI mulai bertolak ke tanah air.
Selanjutnya, untuk mengetahui kondisi para ABK WNI yang masih berada di kapal Sejong, KBRI Lima mengunjungi kapal tersebut pada tanggal 4 Oktober 2021 dan berjumpa dengan 38 ABK WNI di kapal Sejong. Di atas kapal tersebut KBRI Lima memberikan pelayanan konsuler berupa perpanjangan paspor, penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi yang akan pulang, konsultasi , sosialisasi protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi peduli lindungi.
KBRI Lima juga memberikan paket bantuan logistik yang berisi mie instan, kecap manis, teh, kopi, gula, madu, tuna kaleng, masker, hand sanitizer,dsb yang diapresiasi para ABK WNI karena dapat mengobati rasa rindu tanah air.
Sejak tahun 2014, data pemerintah Peru menunjukan bahwa 2.000 – 4.000 WNI mengunjungi Peru. KBRI Lima memperkirakan 70% dari jumlah tersebut adalah para ABK WNI yang bergabung atau meninggalkan kapal tempat mereka bekerja melalui pelabuhan-pelabuhan di kota pesisir Peru seperti Callao, Chimbote, dan Paita. Rata-rata mereka bekerja di kapal penangkap ikan atau cumi-cumi berbendera China, Jepang, Korea, dan Spanyol. Banyaknya ABK WNI sebagaimana jumlah di atas, menjadikan Peru sebagai salah satu hotspot perlindungan WNI di luar negeri.
Lima, Oktober 2021
Rangga Yudha Nagara
Sekretaris Pertama
Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler
KBRI Lima, Peru Pelayanan paspor Konsultasi kekonsuleran Penyerahan bantuan logistik ( agung )