Media Humas polri // Serang, Banten
Ribuan elemen masyarakat dari Masyarakat Peduli Lingkungan Majasari (MPLM), Ormas BPPKB Banten DPC Serang, dan LMP Macab Serang menggelar aksi unjuk rasa di depan lokasi Tambng yang berlokasi di Jalan Raya Cikande Rangkasbitung, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 03 April 2023.
Aksi tersebut diduga buntut dari adanya kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh pengusaha galian tanah yang tidak menjalankan SOP di wilayah tersebut. Hal ini juga ditengarai oleh ketidak keberpihakan pengusaha pada masyarakat sekitar sehingga masyarakat Majasari, Gabus dan sekitarnya, merasa dirugikan.
Ketua BPPKB Banten DPC Serang, Nana Supiana dalam orasinya menyebut, masyakarat Majasari dan Ormas BPPKB, LMP mendukung penuh para pengusaha, dan investor berinvestasi di Desa Majasari, khususnya Jawilan, tapi pengusaha yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat, bukan malah sebaliknya, dimana dalam hal ini, pengusaha tambang di Majasari justru merugikan banyak masyarakat.
“Kehadiran Ormas BPPKB dan LMP turun dalam aksi ini untuk mendukung masyarakat Majasari-Jawilan menuntut hak-haknya yang sudah dirugikan secara langsung dan tidak langsung. Pengusaha tambang tidak menjalankan usaha sesuai SOP dengan baik, sehingga ceceran tanah di sepanjang jalan banyak merugikan masyarakat dan pengendara akibat jalanan licin. Saat panas berdebu masyarakat merasa sesak nafas. Masyarakat juga dirugikan dengan lahan sawah yang terkena imbas dari pengerukan tanah, serta jalan amblas dan tertutup tanah,” ujar pria yang akrab Nana Kuncir.
Sementara itu, Ketua LMP Macab Serang Muhayat juga menyampaikan hal yang sama. Pihaknya dalam aksi ini mendukung pengusaha yang mendirikan usaha berskala besar menengah serta menanam modal di wilayah tersebut.
“Tapi yang dapat menjalankan, SOP dengan benar, yakni dapat mensejahterakan masyarakat sekitar, serta meningkatkan ekonomi, bukan malah merugikan masyarakat,” ucap dia saat berorasi di depan ribuan demonstran.
Dalam aksi itu, Koordinator Aksi MPL Majasari, mendesak pengusaha agar segera mengganti rugi lahan sawah milik warga yang gagal panen yang tertimbun tanah dan air imbas tambang tersebut, serta meminta pihak Dinas terkait untuk menuntaskan permasalahan antara warga dan pihak pengusaha.
“Mereka sebenarnya sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji manis pengusaha. Karena sudah sekian kali masyarakat menggelar aksi, atas dasar itu, masyarakat mendesak galian itu secepatnya ditutup. Setuju,!!,” ujar Koordinator Aksi MPL Majasari dalam orasinya disambut teriakan setuju para demonstran.
Pantauan awak media, tampak ratusan personil TNI dan Polri berjaga-jaga untuk mengamankan jalannya aksi tersebut. (PARDI)