Kecamatan Cilograng Akan Membangun Destinasi Wisata Desa dan Dijadikan Wajah Perbatasan Banten-Jabar
Mediahumaspolri.com // Lebak
Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten saat ini tengah berbenah dan memperioritaskan pembangunan disektor wisata Desa.
Seperti yang diungkapkan Camat Cilograng Suhendi, Saat ditemui wartawan MHP, Senin ( 23/5/2022) mengatakan, ia berencana membangun desa-desa wisata dan menjadikan Kecamatan Cilograng yang berada diperbatasan dengan Jawa Barat ini menjadi wajahnya Provinsi Banten.
Juga dikatakan Suhendi bahwa pada tahun 2022 ini akan membangun destinasi wisata di 6 ( enam ) desa dengan anggaran kurang lebih sebesar 17 M ( tujuh belas milyar ) dari Dinas Pariwisata Banten, Perkim Provinsi Banten dan dari dana Corporate Social Responsibilty (CSR) PT. Krakatau Steel dan Bank Jabar Banten (BJB).
Desa yang akan dibangun destinasi wisata tersebut diantaranya, Desa Pasir Bungur, Desa Cikatomas, di Desa Girimukti akan dilakukan penataan hutan vinus dan pembangunan gajebo-gajebo tempat Kuliner di Desa Gunung batu.
“Insya Allah di tahun 2022 ini kita akan melakukan pembangunan destinasi wisata di enam desa diantaranya, penataan Muara Cibareno, Muara Citarate, Arung Jeram Desa Pasir Bungur, Curugkanteh Desa Cikatomas, termasuk Desa Girimukti desa yang paling ujung kita akan menata hutan vinus, termasuk gajebo di Desa Gunung batu untuk tempat kuliner, yang Insya Allah anggarannya nanti akan di danai dari Dinas Pariwisata Banten kurang lebih 5 M ( lima milyar ), disamping itu penunjang-penunjang lainnya seperti dari Perkim Provinsi Banten, juga nanti dari CSR, Baik CSR PT. Krakatau Steel maupun Bank Jabar Banten ( BJB ), ya kuran lebih 17 M, yang dari CSR itu sekitar 6,5 M,” terang Suhendi.
“Alhamdulillah ini berkat perjuangan bersama, perjuangan Camat bersama para Kepala Desa, untuk menata perbatasan Jabar-Banten di Kecamatan Cilograng ini supaya pembangunan lebih difokuskan kepada perbatasan, lanjut Camat.
Karena kami menginginkan bahwa perbatasan ini ingin dijadikan muka dari pada Provinsi Banten dengan Jawa Barat, jangan dijadikan punggung tapi dijadikan muka dari pada perbatasan Banten-Jabar, katanya.
“Juga kita mengucapkan terimakasih kepada pihak Provinsi, termasuk ditahun ini kita melaksanakan pembangunan RSUD Cilograng, ini kedepannya barangkali masyarakat tidak usah ketika mau berobat itu harus ke Jawa Barat lagi, bahkan kedepan orang Jawa Barat bisa berobat ke RSUD Cilograng. Insya Allah ketika nanti Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Cilograng ini sudah terwujud, ini akan menjadi tipe ‘C’, sebagaimana kita ketahui RSUD Malingping tipe ‘B’ dan RSUD yang di Serang punya Provinsi tipe ‘A’, sehingga pembangunan RSUD Cilograng ini dibangun 2 ( dua ) lantai.
Tentunya kami bersama masyarakat Kecamatan Cilograng sangat mengapresiasi pembangunan yang masuk ke sini, paling tidak masyarakat yang mau berobat tidak harus jauh-jauh ke Jawa Barat lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, Juni-Juli ini program-program yang diluncurkan ke Kecamatan Cilograng ini bisa eksen. Persoalan siapa yang membangun itu bukan persoalan kita, tetapi siapa pun yang membangun harus kita amankan, tidak harus oleh desa saja di bangunnya. Karena ini adalah merupakan perbatasan, dalam pelaksanaan kegiatannya nanti siapa pun pemborongnya siapa pun rekanannya yang terpenting kualitasnya harus sesuai, termasuk pengawasannya siapa pun, masyarakat sekecil apa pun berhak untuk mengawasi program-program yang ada di kita, supaya dalam pelaksanaan pembangunan ini sesuai dengan rencana, sesuai dengan RAB dan kualitasnya bagus,” pungkas Camat Cilograng.
Asep Dedi Mulyadi/
Dicky Abias – MHP