KECEWA DENGAN PROYEK MISTERIUS DI SEI A.KENOPAN ,WARGA AKAN MELAPORKAN KEPADA GUBERNUR SUMUT.
Media Humas Polri.>Labura.
Sabtu (23/10/2021)
Puluhan warga masyarakat yang bermukim diseputaran bantaran alur sungai A.kanopan dipastikan akan melaporkan kegiatan proyek Misterius di Sei A.kanopan desa Sukarame baru kecamatan kualuh hulu Kabupaten Labura Sumut yang hasil mutunya bukan saja tidak memberi manfaat bagi masyarkat namun bakal memberi mudarat akibat program pelaksanaan kegiatan proyek ini dinilai asal asalan yg hasilnya bukan membuat kelancaran arus air namun menjadikan penyempitan pada badan sungai A.kanopan bahkan dibeberapa titik kegiatan terjadi pendangkalan sungai akibat kesalahan mekanisme pengerukan dasar sungai yang tidak sesuai peruntukannya.
Kekecewaan masyarakat ini bukan tidak beralasan sebab di nilai kegiatan ini bukan saja menghamburkan anggaran Negara yang Mubazir namun dampaknya bakal diterima warga masyarakat yang selama ini cukup trauma karena sering menerima wabah kebanjiran seperti ,perumahan plamboyan pulo Tarutung, lingkungan Bakaran batu ,Tanah rendah A kanopan , lingkungan VI suka rendah Akanopan timur hingga pemukiman bantaran Titi payung .
Hampir disetiap terjadinya luapan Banjir mereka harus menanggung kerugian yang cukup besar terkait barang dan alat perabotan rumah tangga mereka yang jadi korban kerusakan air banjir.
Seperti diketahui Menurut informasi plank papan proyek yang kesannya pengadaan plank proyek milyaran terpampang buruk nampak tak bernilai terlihat yang asal asalan dipacakkan di lapangan proyek kegiatan ini yang Dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air Cipta karya dan Tata ruang UPT Irigasi Kualuh Barumun.provinsi Sumatera Utara.
Dengan aktifitas kegiatan yakni Normalisasi dan Restorasi Sungai A.Kanopan Desa Sukarame baru kecamatan Kualuh hulu Labura Sepanjang 2.500 meter .
Dengan nilai kontrak Rp.2. 207.893.500. yang dilaksanakan oleh CV Busimor Enginerung akhir kontrak .19,
September 2021
Berdasarkan hasil investigasi lapangan dan diakui keterangan Pengawas lapangan PU Air Tarmin beberapa waktu yg lalu mengungkapan polos kepada Media Humas Polri dan beberapa rekan wartawan, kalau kegiatan planknya 2.500 meter namun takut kalau kurang nantinya maka Volumenya ditambah menjadi 6.000 meter .
masalah keterlambatan finishing proyek ini akan di adendum karena dampak Banjir dan alat berat yang digunakan kontraktor sudah tua dan sering rusak rusak. dan kegiatan ini memang belum bermanfaat kepada masyarakat namun apabila tahun depan kegiatan ini berlanjut dipastikan akan bermanfaat itupun kalau ada musrembangnya dari masyarakat. Ungkap Tarmin saat di lokasi proyek beberapa waktu yang lalu.
Ketika hal proyek Misterius dan kekecewaan warga masyarakat ini di sampaikan dan dikonfirmasikan kepada Kepala UPT Dinas Kualuh Barumun R.Prapat ‘Wijaya Hasrimi St ,Via balasan whats up nya Jumat (22/10 2021) mengatakan , tidak memberi kejelasan hanya mengatakan ‘ ‘terima kasih kembali..
Saat hal banyaknya permasalahan terhadap penerimaan hasil proyek milyaran ini di konfirmasikan ulang kepada Pengawas lapangan Tarmin Via wa nya Jumat (22/10) masuk dibaca namun tak membalas.
Menerangkan Tokoh masyarakat juga warga penduduk Bantaran sei A.kanopan lingkungan VI sukarendah Eko S.Rino saat bertemu di Aek kanopan menanggapi serius masalah ini ,siapa yang tidak senang manakala kampungnya mendapat kucuran proyek dari anggaran pemerintah namun melihat kronologi dan program pelaksanaan proyek pengendalian Banjir dan Normalisasi alur sei A.kanopan yang di laksanakan oleh Cv Busimor Enginering di Desa Sukarame lokasi sei A.kanopan Titi payung ini terlihat proyeknya sangatlah misterius dan disebut sebut kegiatannya telah merusak lingkungan alur sungai Akanopan .
Bayangkan ,dari Volume papan informasi kita ketahui panjang kegiatannya sepanjang 2.500 meter setelah ribut kok bisa menjadi 6.000 meter inikan jelas mencurigakan .
ditambah lagi hasil mutu pekerjaannya membuat terjadinya penyempitan badan Sungai dan dibeberapa titik kegiatan terjadi pendangkalan dasar sungai sehingga debit kelancaran arus keluar masuk air sungai menjadi kecil sehingga kami yang tinggal diseputaran alur sei Akanopan ini yang bakal merasakan Dampak buruk dari bencana banjir yang selalu terjadi.
Jelas kami sebagai masyarakatnya keberatan.
Sebaiknya pihak dinas Kupt pengelolaan irigasi Kualuh barumun sebelum membuat rancangan program tinjau dulu lokasi dan sosialisasikan kepada masyarakatnya jangan main hantam kromo saja dalam meluncurkan kegiatan yang beranggaran milyaran rupiah ini.
bisa bisa nuansa KKN atas proyek proyek irigasi di Labura ini memang sengaja diprogram sehingga sesuka hati dalam merancang program pekerjaan baik jenis kegiatan maupun lokasinya yang tidak tepat sasaran.
Untuk itu kami berharap agar proyek irigasi pengendalian Banjir dan Normalisasi ini selanjutnya di dahulukan dari daerah kami mulai dari kampung Pulo Tarutung A.kanopan sampai ke lingkungan kami suka rendah sehingga proyek tersebut dapat lebih bermanfaat dalam mengatasi resiko banjir diluapan sei Akanopan dimasa yang akan datang.
Untuk menindak lanjuti kekecewaan masyarakat yang bermukim diseputaran alur sei A.kanopan maka dipastikan dalam waktu dekat ini kami akan menyampaikan rasa kekecewaan ini kepada bapak Gubernur kami Edi Rahmayadi di Medan.
Agar beliau menurunkan tim peninjau dan pemeriksa beberapa proyek proyek Cipta karya Prov su di sepanjang sei Akanopan dan Sei Kualuh di Labura ini yang telah menjadi sorotan tajam. Terang Eko tegas. (Tim / D.Z Munthe ,SY).