Empat Lawang, SUMSEL. Seorang oknum Kepala Sekolah SDN 11 Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, gelagapan saat di konfirmasi awak media dan tim PKN, berkelit-kelit seakan mengalihkan arah pembicaraan setiap dilontarkan pertanyaan terkait pengelolaan dana BOS. Minggu (05/09/21).
Seharusnya Kepala Sekolah harus terbuka dan transparan yang mana sudah tertuang dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Namun faktanya Kepala Sekolah tersebut tidak bisa memberikan keterangan yang valid tentang realisasi dana BOS nya. Setiap pertanyaan yang disampaikan kepada Kepala Sekolah tersebut, selalu mengalihkan pembicaraan dan terkesan tidak mau di konfirmasi kemarin sekira pukul 10:23 Wib” Terangnya.
kurang lebih satu jam keberadaan kami awak media di kantor sekolah. Kami izin bersama rekan lainnya untuk mengambil dokumentasi foto yang ada di sekolah tersebut, tampak terlihat Kepala Sekolah mengeluarkan sehelai amplop warna putih menyodorkan tangannya, dengan tujuan hendak memberi uang bensin kepada awak media. Tapi tidak di terima oleh awak media saat itu.
Beberapa saat kemudian oknum Kepala Sekolah tetap memaksa dengan cara memasukkan amplop tersebut ke saku celana awak media. Apa yang terjadi setelah di buka amplop tersebut, sebuah penghinaan kepada awak media dan lembaga yang di lakukan oleh Kepala Sekolah SDN 11 Pendopo ini” Jelasnya.
Secara tidak langsung merendahkan dan penghinaan karena didalam amplop tersebut berisikan uang senilai Rp. 20.000 dengan pecahan Rp. 10.000 sebanyak dua lembar. Menurut tim Pemantau Keuangan Negara Empat Lawang, ini tidak bisa dibiarkan harus di tindak lanjuti dan akan kita sisir penggunaan dana BOS sekolah tersebut” Tegasnya.
Kepala Biro Media Humas Polri yaitu Sandri,SE saat dikonfirmasi dan dipaparkan kronologinya, ia sangat menyayangkan etika Kepala Sekolah SDN 11 Pendopo tersebut. Saya selaku Kepala Biro Media Humas Polri sangat menyayangkan etika Kepala Sekolah SDN 11 Pendopo tersebut, setelah mendapatkan informasi dari wartawan kami. Dia kira rekan wartawan datang untuk meminta amplop. Lucunya lagi didalam amplop tersebut senilai Rp. 20.000. Nanti saya akan turun untuk mendatangi sekolah tersebut untuk melihat dan sekalian untuk meminta hak jawab Kepala Sekolah” Tegasnya.
(* Pewarta :Peri Indra Leki).