Kepala SMP 1 Senuddon Mengamuk Lagi.
Media Humas Polri Aceh. Oknum kepala SMPN 1 kembali berulah dengan memperlihatkan sikap aslinya yang suka marah-marah bahkan sampai mengamuk disaat salah seorang guru membeberkan laporan fiktif ke grup whatsapp SMPN 1 Seunuddon.
Sontak Kepala Sekolah langsung memerintahkan guru tersebut menghapus isi pesan yang telah di kirim ke grup SMPN 1 Seunuddon dan pada malamnya guru tersebut disuruh menghadap dan bertemu kepala sekolah di suatu warung kopi di Alue Ie Puteh Kecamatan Baktiya, Aceh Utara.
“Di awal pembicaraan oknum kepala sekolah tersebut berbicara mengenai kenapa membeberkan laporan tersebut ke grup dan tanpa sepengetahuannya. Guru tersebut langsung menjawab untuk melihat respon dan tanggapan guru guru yang lain tentang beredarnya laporan fiktif yang tidak sesuai dengan pembangunan yang terjadi di lapangan sehingga memicu kemarahan beberapa guru.
Tahap satu 2021 sejumlah 113.100.000. Tahap satu 2020 sejumlah 109.890.000. tahap dua 2020 sejumlah 146.520.000 tahap tiga 2020 sejumlah 107.250.000 dengan jumlah total dari 2020-2021. 476.760.000 (empat ratus tujuh puluh enam juta tujuh ratus enam puluh ribu) hampir setengah milyar.
“Belum lagi tahun 2018 dan 2019 selama oknum tersebut menjabat sebagai kepala sekolah pastinya hampir 3 milyar dana BOS selama 4 tahun. Apa yang sudah di bangun SMPN 1 Seunuddon dengan belanja yg sangat besar?Jawabannya adalah nol besar.
Di saat guru tersebut menanyakan tentang perihal gajinya dari bulan 7 sampai bulan 10 apakah ada di masukkan ke anggaran dana BOS oknum kepala sekolah terdiam dan tidak bisa menjawab,bahkan hanya bisa marah marah dan mengamuk, membuat guru honor yg bernama Muhazir menyatakan mengundurkan diri dan keluar dari SMPN 1 Seunuddon karena tidak tahan dengan sikap arogan,marah marah dan tertutup pada penggunaan dana BOS.
“Hingga berita ini di turunkan belum ada konfirmasi dari kepala sekolah,dan saat kami menghubungi kepala dinas Aceh Utara pak jamaluddin melalui pesan singkat Whatsapp melaporkan kejadian tersebut belum ada tanggapan dari dinas terkait.”tutupnya* cek kiy*