Media Humas Polri // KUDUS
Wujud Sinergi Pemda untuk Pemerataan Pembangunan, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), menjadi salah satu bentuk komitmen antara pemerintah daerah dengan TNI dalam mempercepat pemerataan pembangunan daerah. Hal ini, tak lain bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
Demikian disampaikan Bupati Kudus HM. Hartopo saat menerima kunjungan kerja Tim pengawasan dan evaluasi (Wasev) Penanggung Jawab Operasi (PJO) staf teritorial angkatan darat (Sterad) di Kabupaten Kudus, Senin (29/5).
“Selama ini saya menilai sinergitas TNI sangat luar biasa. Terbukti, TMMD yang telah terealisasi sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam akses perekonomian di Kabupaten Kudus,” ucapnya.
Selain sasaran fisik, program TMMD juga berfokus pada sasaran non fisik. Selain memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada warga, kegiatan sosial seperti RTLH serta penanganan stunting pun turut dilakukan.
“Jalan usaha tani yang tengah digarap ini nantinya bisa tembus sampai jalan lingkar. Tentu akan sangat ekonomis, karena untuk efisiensi akses perekonomian masyarakat,” jelas Bupati.
“Mudah-mudahan sinergitas TNI dengan pemerintah daerah selalu terjalin dengan baik. Maka dari itu, harapan kami di dalam pemerataan pembangunan bisa betul-betul bermanfaat bagi masyarakat, utamanya demi kesejahteraan dan kemajuan kabupaten Kudus,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Wasev-PJO TMMD ke-116 Kolonel Kav Sugi Mulyanto mengapresiasi dukungan dari Bupati Kudus sehingga pelaksanaan TMMD ke 116 dapat berjalan hingga saat ini.
“Kegiatan TMMD ke 116 di tak lepas dari kerjasama yang baik dengan seluruh instansi terkait. Semoga di tanggal 8 Juni 2023 nanti dapat mencapai target sesuai dengan yang diharapkan, serta dapat menyejahterakan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo, memaparkan pelaksanaan TMMD ke 116. “Kegiatan fisik dan non fisik bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Dimana sasaran fisik berupa betonisasi jalan usaha tani (JUT) dengan panjang 1.120 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 0.15 meter. Sedangkan, non fisik berupa sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat,” jelasnya. (Kawandi)