Media Humas Polri // Lombok Timur
Perjanjian Kerja Sama (PKS) TNI AD dengan Kementerian Pertanian RI pada tanggal 29 Pebruari 2024 tentang dukungan pembangunan pertanian dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan ditindaklanjuti oleh satuan TNI AD hingga ketingkat bawah yakni Kodim jajaran TNI AD.
Berkenaan dengan itu, Komandan Kodim 1615/Lombok Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela kesibukannya mengatakan hari ini, Rabu (20/3) Kodim 1615/Lombok Timur dan Dinas Pertanian Pemda Lombok Timur menggelar rapat terkait optimalisasi lahan dan upaya peningkatan hasil produksi pertanian di Kabupaten Lombok Timur.
Rapat yang digelar di Makodim itu dihadiri Kasdim Mayor Inf Sarbini, SE., Kadis Pertanian Pemda Lotim, Kepala BSIP Provinsi NTB Dr. Awaludin Hipi dan diikuti oleh Pasiter Kapten Inf Agil, para Danramil dan Kepala UPT Pertanian masing-masing kecamatan.
Dijelaskannya, sebagian negara yang surplus pangan sudah mulai menahan diri untuk eksport karena kondisi diberbagai belahan dunia yang tidak menentu akibat perang dan cuaca yang cukup ekstrem. Hal itu menurutnya, Indonesia harus mampu menjaga stabilitas wilayah khususnya terkait dengan ketahanan pangan.
Berdasarkan paparan dari Kepala BSIP NTB, pada tahun 2020 Provinsi NTB mengalami surplus pangan karena luas lahan tanam mencapai 82.451 ha untuk padi dan jagung seluas 9.543 ha, sedangkan pada tahun 2023 mengalami penurunan hampir 50 persen karena kondisi cuaca yang ekstrem (kemarau).
Untuk itu, sambung Bayu Sigit, melalui PKS ini TNI AD khususnya Kodim 1615/Lotim bersama Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur dan jajaran akan berupaya bersama-sama dengan petani untuk melakukan optimalisasi lahan dan mencari sumber air untuk mengairi lahan persawahan dengan membangun jaringan pipanisasi, pompanisasi, membuat sumbur bor atau membuat pompa hydram.
“Semoga dengan upaya ini dapat membantu petani untuk melaksanakan musim tanam secara normal dengan hasil yang lebih maksimal,” pungkasnya.( R. Taka )