PALU || Media Humas Polri
Meskipun dalam suasana peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78, warga Kota Palu digegerkan adanya konflik antara pedagang Pasar Manonda dan masyarakat adat, Sabtu (19/8/23).
Imbas dari konflik antara pedagang bersama warga adat berujung pembacokan kepada Alimuddin (77) yang berprofesi sebagai pedagang ikan yang berdomisili di Kelurahan Tondo, hingga korban mengalami luka sobek di bagian kepala dan wajah Alimuddin.
Tak membutuhkan waktu lama kejadian konflik Pedagang dan warga adat langsung beredar melalui grup whatsapp maupun media sosial.
Kapolresta Palu, Kombes Pol. Barliansyah, S. I. K, M. H melalui rilisnya membenarkan kejadian tersebut, bahwa telah terjadi kesalahpahaman antar pedagang Pasar Manonda dan masyarakat adat Da’a,” ujarnya.
Awal mula terjadi konflik pada hari Sabtu, “Kapolresta Palu, saat itu bermula salah satu warga adat bernama Ajiran bentrok dengan salah satu pedagang Pasar Inpres Manonda.”
Dimana korban bernama Ajiran (22) warga Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi yang berprofesi sebagai buruh pasar, mengalami luka pada bagian kepala dan ulu hatinya,” bebernya.
Sehingga dari permulaan kejadian itu membuat warga adat melakukan perlawanan dengan mendatangi pasar untuk berniat melakukan balas dendam, ketusnya. “Sekitar pukul 10.30 WITA, keluarga Korban Ajiran berjumlah 15 orang mendatangi Pasar Inpres Manonda. Dengan membawa perlengkapan parang, busur untuk mencari pelaku penganiyaan terhadap Ajiran selaku korban pertama.”
Lanjut Kata, “Kapolres sekitar pukul 12.00 WITA, massa dari Majelis Dzikir Nurul Haerat yang dipimpin oleh Habib Rotan, mendatangi pasar inpres meminta kepada aparat untuk segera mengamankan pelaku.”
Pada pukul 12.45 WITA, Habib Rotan dan massa tiba di Polsek Palu Barat untuk menyerahkan korban dan saksi dari pihak warga Kalora.
Kemudian Habib Rotan dan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) melangsungkan pertemuan guna melakukan mediasi untuk meredam adanya konflik susulan.
“Dari hasil pertemuan Habib Rotan bersama (KKSS) menghasilkan perdamaian hingga situasi Pasar Inpres menjadi aman dan terkendali.”
Namun aparat Personil Polresta Palu dan Polsek Palu Barat masih melakukan pengamanan, serta memberikan himbauan kepada masyarakat Kota Palu, bersama pedagang di Pasar Inpres Manonda dan masyarakat pengunjung pasar inpres kiranya dapat membuka kembali aktivitas jual beli seperti biasanya, ini hanya kesalahpahaman saja untuk itu jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah persatuan yang memperkeruh suasana mari kita menjaga Kamtibmas wilayah Kota Palu yang aman,” tutupnya. (Arwis).