Kontroversi Ortu Murid Keberatan Tindakan Sepihak SMA N 1 Adian Koting Sumut
Media Humas Polri|| Taput
Budi Sitohang sebagai Kepala Desa Adian Koting lokasinya SMA Negeri 1 Adian Koting yang juga Kades nya si Kepsek tempat berdomisili di Desa Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara.
Sesuai keterangan Kades di kantor nya bekerja menjelaskan kekesalannya kepada pihak SMA Negeri 1 lalu disampaikan ya kepada Media Humas Polri, sepihak SMA Negeri 1 Adian Koting membuat tindakan kepada anaknya bernama Dirwandiko Kristian Sitohang kelas XI.
“Anak saya Kristian Sitohang di keluarkan dari sekolah tanpa alasan yang jelas dan tanpa memberikan surat tertulis apa sebab akibat yang seharusnya secara tertulis diberikan pihak sekolah dan lengkap dengan semua aturan yang berlaku”.
Hal ini pun kami coba mencari tau apa masalah yang sebenarnya terjadi pada anak kami dengan mendatangi sekolah SMA Negeri 1 Adian Koting tetapi kami tak mendapat keterangan resmi lalu menemui Kepsek ke rumah nya, Kepsek hanya mengatakan carikan sajalah sekolahnya, angkuhnya.
Ada kabar sampai kepada kami bahwa beberapa orang guru bersama wali kelas memberikan nilai rendah dan kesalahan yang diperbuat anak kami lalu kami berhak menemui gurunya namun pihak sekolah tidak mau mempertemukan kami, kesalnya.
Padahal hak orang tualah mencari tau apa masalah yang dihadapi anaknya selama di sekolah, ungkapnya dan perlu saya ceritakan sewaktu Kepsek berencana jadi Kepala Sekolah dia minta restu doa kepada saya dan sewaktu pelantikan topi peci sayalah yang dipinjam pakainya, tegasnya.
Terkait masalah ini, awak media langsung turun ke SMA Negeri 1 Adian Koting tetapi Kepsek tidak ada dan dikonfirmasi melalui
WhatsApp, Soarsak Rajagukguk menjawab “kami tidak ada mengeluarkan siswa hanya mereka tidak terima anaknya tinggal kelas tanpa menunjukkan aturan yang ada.
Masih di Adian Koting, tiba – tiba awak media jumpa dengan Kepsek namun Soarsak spontan mengatakan “bahhhh jumpa juga kita Tulang, sebentar dulu ya masih ada urusan ku katanya sambil bergegas seolah menghindar.
Masalah ini pun dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Sumut dan kepada Kabid juga kepada Kacabdis seperti yang lagi viral sekarang di SMA Negeri 8 Medan sepihak siswa di buat tinggal kelas namun penjelasan pejabat di sana mengatakan perbuatan tinggal kelas tidak ada lagi karena program wajib belajar.(ALAIN DELON)