KAMPAR // Mediahumaspolri.com
Gurita mafia lahan/tanah kian merajalela di wilayah hukum Polres Kampar khususnya Polsek Kampar Kiri yang diduga melibatkan Kepala Desa Sungai Sarik bukanlah sekedar isapan jempol belaka. Alih-alih menjaga dan menyelamatkan aset negara, oknum Kades tersebut turut merampok dan mencaplok lahan hutan negara untuk di perjual belikan demi keuntungan pribadi dan kelompoknya.
Penelusuran media terkait permainan mafia tanah, telah ada ratusan hektare transaksi penjualan lahan dengan harga yang bervariatif bahkan duit hasil penjualan juga dibagikan pada pemuka-pemuka desa. Ini diungkapkan oleh masyarakat yang meminta identitasnya dirahasiakan.
“Yang saya dengar lahan dijual harga 15 juta dan ada juga 17 juta, harga itu sudah termasuk surat. Biaya suratnya 3 juta rupiah, sisanya ada bagian untuk ninik mamak, tokoh pemuda, dan perangkat- perangkat yang terlibat”, ucap narasumber kepada media saat di pasar Lipat Kain (21/3/23).
“Kades memang banyak menjual lahan ke orang-orang luar desa, bahkan sampai ke seberang setingkai”, tambah narasumber.
Dari warga berinisial ST, media juga mendapat informasi terkait tindak tanduk sang Kepala Pemerintahan Desa Sungai Sarik itu berbisnis jual beli lahan.
“Saya lihat wali (kades, red) memang sering menjual-jual tanah bang, tapi siapa yang membeli nya saya tidak kenal,” kata ST dalam sambungan telepon kepada wartawan (22/3/23).
Terpisah, Kapolsek Kampar Kiri Kompol Rahmadani SH MH saat dikonfirmasi terkait mafia lahan mengaku belum mengetahui permasalahan tersebut.
“Saya belum tahu, masyarakat juga belum ada yang melaporkan ke saya. Kalau ada informasi terkait mafia lahan, tolong kasih saya agar bisa di tindaklanjuti”, ujar Kompol Rahmadani melalui sambungan telepon, hari Kamis (23/3/23).
Kapolsek Kampar Kiri ini juga mengatakan masyarakat tidak ada yang menemuinya untuk berkonsultasi mengenai penjualan lahan-lahan hutan di Sungai Sarik.
“Tidak pernah ada yang berkonsultasi sama saya, saya juga tidak kenal masyarakat sana (sungai sarik, red)”, pungkas Kapolsek. (March)