Lahan Kering Tanaman Padi Di Losarang Terancam Puso

Lahan Kering Tanaman Padi Di Losarang Terancam Puso

Media Humas Polri|| Jabar

Bacaan Lainnya

Ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, terancam gagal panen (puso). Hujan yang belum turun berdampak pada mengeringnya areal persawahan. Minggu(22/09/24)

Ketersediaan air yang mencukupi dan drainase (saluran) pengairan yang baik tentunya dambaan bagi para petani, agar dapat mengairi sawah secara maksimal.

Namun yang terjadi, hingga sekarang hujan tak kunjung turun sehingga tanah yang ditanami padi retak. Selain itu, Gilir giring air tak mencukupi untuk Ratusan Hektare sawah di kecamatan Losarang.yang berdampak pada kerugian yang cukup besar.

Dampaknya, para petani di wilayah tersebut menjerit karena asupan air ke sawah berkurang yang mengakibatkan gagal panen.

“Harapan kami sebagai petani agar pemerintah daerah dan Dinas terkait untuk berupaya mencari solusi,” ucap salah satu petani di wilayah tersebut.

Sementara itu data yang di dapat Mediahumaspolri.com.

Data di himpun dari BPTPH JAWA BARAT. Kecamatan : Losarang Kabupaten : Indramayu KEADAAN BENCANA ALAM KEKERINGAN MUSIM TANAM: 2024 Periode Laporan : 16-30 September 2024 Desa, Ranjeng Padi Sawah , 158 .Ha Desa . Santing Padi Sawah, 82 Ha Desa Muntur Padi sawah 11 Ha Desa Losarang Padi Sawah, 28 Ha Desa Krimun Padi Sawah, 34 Ha Desa Jangga Padi Sawah, 23 Ha

Desa Jumbleng Padi Sawah, 6 Ha Jumlah total sawah : 342 Ha.

Casyanto, Ketua KTNA Kecamatan Losarang menjelaskan ratusan hektare sawah di wilayah Kecamatan Losarang pastikan puso karena curah hujan yang tidak ada, air suplay dari rentang yang kurang, sampai ke sawah. Ungkapnya pada Minggu 22 September 2024

Casyanto, menambahkan sedangkan untuk sistem gilir-giring, air karena sistemnya terjadwal, karena areal tanam yang semakin meluas, jadi yang paling ujung itu susah mendapatkan air. “Yang sekarang pada puso itu dari awal tanam, air masih ada setelah tanam ,namun satu minggu kemudian sebenarnya harus diairi, pas butuh air, airnya enggak ada karena adanya gilir air.” Jelas Ketua KTNA Kecamatan Losarang

Lanjutnya dari gilir air tersebut karena wilayah paling ujung itu susah mendapatkan air. Sedangkan untuk kendala di lapangan itu adanya program pembangunan rim yang direncanakan pemerintah untuk aliran irigasi di Kabupaten Indramayu sehingga aliran air jadi tersumbat Lebih parah nya lagi di tahun ini di karenakan hujan tak turun dan sekarang ini luas lahan tanam makin banyak jadi air yang di butuhkan tersebut tak sampe lahan sawah.

Casyanto. Harapannya pemerintah daerah dan Pusat agar bisa membantu para petani yang tanamaannya gagal panen. Karena apa ya, kita supaya di musim depan bisa tanam lagi untuk bisa mencukupi biaya tanam tersebut. Untuk kerugian yang petani tanggung itu per hektare sekitaran 8 jutaan karena sudah mupuk satu kali dan sudah mengeluarkan biaya dari traktor, tanam, pupuk, dan pesticida sudah mengeluarkan semua.ujer Casyanto Ketua KTNA Losarang.(Nono)

Pos terkait