Media Humas Polri // KUDUS
Perbaikan jalan dan jembatan rusak di jalur Pantura Timur Jawa Tengah khususnya jalur Semarang-Demak-Jepara-Kudus-Pati hingga Rembang terus dikebut. Ditargetkan, H-10 lebaran tahun ini sejumlah pekerjaan akan selesai.
Hal itu setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak perbaikan jalan dan jembatan di jalur Pantura Timur, Jumat (3/3). Saat sidak itu, Ganjar langsung menelpon Kepala BBPJN dan Kepala Dinas Bina Marga Jateng untuk datang ke lokasi.
“Kami meminta maaf kepada masyarakat terkait dampak perbaikan ruas jalan dan jembatan di Pantura Timur ini. Kami akan terus lakukan percepatan dan kami targetkan H-10 lebaran pekerjaan sudah selesai,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY, Wida Nurfaidah saat mendampingi Ganjar dalam sidak itu.
Wida menerangkan, sejumlah pekerjaan peningkatan jalan saat ini dilakukan di sejumlah titik, mulai Semarang, Demak, Trengguli, Jepara dan Kudus sepanjang 58 km. Selain itu, ada juga pekerjaan di sejumlah titik ruas Kudus, Pati, Rembang sepanjang 119,8 km.
“Kami sudah jungkir balik agar sejumlah pekerjaan bisa selesai H-10 lebaran. Sementara untuk pekerjaan Jembatan Juwana, kami targetkan April sudah bisa difungsikan. Kami akan berupaya melakukan percepatan agar jalur transportasi di wilayah ini normal kembali,” jelasnya.
Pihaknya juga sudah memberikan sejumlah solusi. Diantaranya membuat detour atau jalur pengganti. Namun, jalur itu hanya bisa digunakan untuk kendaraan kecil dan tidak bisa untuk kendaraan besar seperti container.
“Kami juga sudah koordinasi dengan Dirlantas Polda Jateng untuk mengurai kemacetan di titik-titik perbaikan,” terangnya.
Secara keseluruhan, Wida menerangkan jika proyek perbaikan jalan Pantura Timur sudah masuk dalam kontrak proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Rehab mayor atau full rekonstruksi sudah dilakukan sejak 2022 lalu dan selesai 2024.
“Namun pelaksanaanya bertahap, misalnya tahun 2022 berapa kilometer, tahun 2023 berapa dan seterusnya. Kami focus pada titik-titik yang mengalami kerusakan parah dahulu, khususnya di Pantura Timur karena tidak ada akses lain di jalur ini,” ucapnya.
Selain peningkatan jalan, beberapa ruas jalan yang rusak namun tidak masuk dalam kontrak perbaikan akan diperbaikan menggunakan sistem tambalan cepat mantap. Perbaikan yang sifatnya non permanen itu akan terus dilakukan untuk mengurangi resiko akibat kerusakan jalan.
“Masih banyak ruas jalan yang harusnya ada peningkatan, namun karena keterbatasan anggaran sehingga tidak bisa. Kami minta maaf kepada masyarakat, tapi kami berupaya melakukan penambalan sementara agar tidak membahayakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali melakukan sidak pembangunan sejumlah ruas jalan dan jembatan di Pantura Timur. Jalur Semarang-Demak-Kudus, Pati-Rembang ia pantau, termasuk perbaikan Jembatan Juwana.
“Kalau kita lihat, jembatan Juwana ini sudah nyambung dan hanya butuh percepatan untuk pembesian dan pengecoran. Saya minta SDM dan alat ditambah agar lebih cepat sehingga bisa mengurai kemacetan. Tapi, meski cepat, kualitas pekerjaan juga harus tetap terjaga,” ucapnya.
Ganjar meminta masyarakat bersabar terkait proses perbaikan yang dilakukan ini. Ia juga meminta penyelenggara jalan dan aparat kepolisian turun untuk mengatur lalulintas agar kemacetan segera terurai.
“Saya minta ketika ada pekerjaan perbaikan, selain tim teknis yang mengerjakan ada juga tim yang mengatur lalulintas. Sehingga tidak ada komplain dari masyarakat dan keselamatan kerja terjaga. Ya mungkin tidak bisa secepat yang diharapkan masyarakat, tapi kita menunjukkan bagaimana improvement atas komplain masyarakat itu bisa kita lakukan,” pungkasnya. (Kawandi)