Media Humas Polri || Lembata
Melalui Live streaming Katong Baomong, Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia, Gabriel Goa mengatakan, malapari merupakan energi baru terbarukan yang tidak merusak hutan.
Dalam acara Katong Baomong dengan mengangkat tema Potensi Energi Baru Terbarukan di NTT ‘Lembata Pulau Energi’ yang disiarkan TVRI pada Selasa, 24 Juni 2023 Pukul 17.00 WIB.
“Ada sebuah pohon namanya pohon malapari yang bisa menghasilkan energi baru terbarukan tanpa merusak hutan,” ungkap Gabriel Goa yang hadir sebagai salah satu narasumber.
Lanjutnya, selama mendampingi masyarakat, ia menemukan banyak pohon yang sudah tumbuh kemudian ditembang untuk kebutuhan.
Namun tidak dengan pohon Malapari. Sebab, pohon malapari ini merupakan pohon kehidupan.
Selain itu, Gabriel menuturkan energi baru terbarukan yang lain mendapat penolakan. Namun tidak dengan malapari.
“Kalau kita dengar energi baru terbarukan yang lain kan ada resistensi masyarakat. Kalau ini kami yakin masyarakat di Nusa Tenggara Timur sangat mendukung,” jelasnya.
Saat ini, PT Batara sebuah perusahaan yang konsen pada pengembangan malapari sebagai salah satu sumber energi sedang berupaya menjadikan Lembata sebagai pulau energi.
“Respon dari masyarakat Lembata itu jadi mereka sangat mendukung. Karena selama ini mereka kehilangan harapan karena mau masuk hutan berhadapan dengan KPH. Karena ini hutan lindung, olehnya itu, kata Gabriel dengan adanya program pemerintah yaitu Perhutanan Sosial, masyarakat dapat mengelola hutan dengan lestari tanpa melanggar aturan.
PT. Batara sendiri telah melaksanakan program Tanam Malapari Panen Porang (Mama Papa) di Lembata.
Menurut Gabriel, program ini sangat membantu masyarakat Lembata sehingga tak heran jika masyarakat sangat antusias.
Dalam catatan Gabriel, masyarakat NTT banyak yang merantau ke Malaysia. Sayangnya, di Negeri Jiran tersebut pun belum tentu memperbaiki nasib masyarakat. Sebaliknya banyak yang pulang dalam peti mati.
“Program Mama Papa ini sangat menjanjikan karena anak. Sangat membantu mereka untuk tidak keluar. Justru mereka akan menanam untuk makan dengan tanaman porang,” tutup Gabriel.
Selain Gabriel Goa, narasumber yang hadir dalam Katong Baomong adalah Ahli Malapari dari BRIN, Prof. Dr. Budi Laksono, CEO PT. Batara, Alex Tifaona, Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya BRIN, Desmiwati, S. Sos., M.E. (Ahmad)