Mantan Pengacara Jokowi-Ma’ruf Amin Terpilih Sebagai Presiden LIRA
Batam – media humas polri
Mantan Pengacara Jokowi-Ma’ruf Amin Andi Syafrani, SHI, MCCL, CLA, CM, SHEELL terpilih sebagai Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Periode 2022-2027 setelah memenangkan pertarungan melawan incumbent Ollies Datau dalam Musyawarah Nasional (Munas) III LIRA yang digelar di Kota Batam, Kamis (24/3/2022).
Andi terpilih setelah melalui proses pemilihan yang berlangsung ketat. Sedianya dalam pemilihan Presiden LIRA 2022-2027 diikuti oleh tiga orang bakal calon ketua umum, tetapi setelah proses penjaringan dan verifikasi Panitia Munas III, hanya menerima 2 calon yang mendaftar sebagai calon ketua umum yakni petahana Ollies Datau, Andi Syafrani dan Andi Rio Idris Padjalangi.
Namun, setelah menerima pendaftaran dari 2 calon presiden yang mendaftar, panitia menetapkan 2 kandidat sebagai calon presiden, Andi Rio memilih tidak melanjutkan pencalonannya. Dalam proses pemilihan, Andi Safrani berhasil mendapatkan dukungan dari mayoritas voters yang berjalan secara demokratis.
Usai ditetapkan sebagai Presiden LIRA terpilih periode 2022-2027, Andi Syafrani, SHI, MCCL, CLA, CM, SHEELL dalam sambutannya mengapresiasi seluruh peserta yang hadir dan dengan setia mengikuti Munas selam 2 hari secara marathon. Andi juga salut atas kerja kepanitiaan Munas III LIRA yang telah menyelenggarakan acara dengan baik.
Di kepengurusan sebelumnya Andi adalah Wakil Presiden LIRA yang membidangi Hukum. Ia juga menyanjung kepemimpinan periode 2015-2027, Ollies yang dianggapnya telah mempertahankan eksistensi dan berhasil membawa LIRA sebagai organisasi swadaya masyarakat yang mandiri dan tetap kritis dalam mengadvokasi masyarat.
“Ini adalah proses dan pembelajaran demokrasi yang benar, masing-masing pemilik suara diberi kekbebasan dalam menentukan pilihannya. Berbeda dalam pilihan, namun setelah itu kembali cair dalam satu rumah besar LIRA. Ini perjuangan kita bersama. Selanjutnya ke depan kita semua akan melanjutkan apa yang telah dicapai oleh kepemimpinan sebelumnya dan menyempurnakan apa yang sudah berjalan,” kata mantan aktivis asal Kalimantan Barat saat menjamu santap malam bersama relawan LIRA di Harbour Bey, Batu Ampar.
Sementara itu menurut Cut Meutia Adrina, dinamika yang mengiringi Munas III LIRA adalah sebuah keniscayaan dan hal yang biasa dalam sebuah organisasi. Meski demikian, dinamika dan perbedaan dalam munas tersebut pada akhirnya adalah sebuah kesepakatan yang bisa diterima oleh semua peserta munas.
“Dinamika dalam sebuah organisasi adalah hal yang biasa. Apalagi dalam sebuah organisasi sebesar seperti LIRA. Yang terpenting saat ini adalah kita semua bersatu membangun LIRA sekaligus membantu pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan anak bangsa. Dipimpin nahkoda baru, sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat terbesar, LIRA harus mampu merawat kebhinekaan, Pancasila dan NKRI,” ujar Cut Meutia yang juga Komisaris Independen PT.PAL.
“Selamat kepada adinda saya Andi Syafrani, semoga tetap amanah dalam menjalankan tugas sosial kemasyarakatan. Organisasi ini insya Allah bisa lebih maju. Dengan gayanya, bisa memberikan warna baru bagi sebuah organiasi modern. Saya melihat sisi positif adinda Andi, pengalamannya sebagai aktivis dan pembawaannya yang low profile, saya yakin LIRA bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tegas wanita asal Aceh yang banyak makan asam garam di organisasi.
Terpilihnya Andi Syafrani sebagai Presiden LIRA, mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya Hadi Purwanto, SH,MH, Ketua Bidang Hukum dan Riset organisasi perusahaan Pers Media Independen Online Indonesia (MIO INDONESIA). Menurut Hadi, Andi yang berlatarbelakang advokat dan dosen, dapat membawa angin segar bagi LIRA dalam mengadvokasi masyarakat. Saya yakin di nahkodai putra Pontianak, LIRA bisa kembali ke khitohnya, menjadi mata dan telinga bagi masyarakat.
Harapan serupa disampaikan M.Saleh Selian, aktivis asal Aceh Tenggara yang dikenal vokal dalam memerangi korupsi di tanah rencong. Kami dari Aceh akan mendukung kepemimpinan Andi Syafrani. Beliau tokoh muda Kalimantan yang punya potensi menjadi tokoh nasional. Beliau mentor saya, berkat dorongan dan motivasi beliau, saya punya keberanian meluruskan ketidak adilan di Aceh Tenggara, tegas Bupati LIRA yang mendapatkan penghargaan LIRA Award dalam MUNAS III.
Seperti diketahui, Munas LIRA III digelar di Kota Batam, Kepulauan Riau resmi dibuka anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Sudarto Danusubroto. Munas juga dihadiri Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Perwakilan dari Gubernur Sumatera Utara dan Jawa Timur, dan anggota Komisi IIi DPR RI Aboe Bakar Alhabsi dan sejumlah undangan organisasi kepemudaan dan organisasi massa di Kepulauan Riau.(Tim)