Marak Penambangan Batu Bara Ilegal di Kabupaten Berau Bikin Resah warga DI 3 Kecamatan,
Media Humas Polri (Berau),- Aktivitas penambangan batu bara ilegal marak dan kian meresahkan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Ada 17 titik tambang ilegal yang beroperasi di 3 kecamatan,
Aktivitas tambang batu bara ilegal di Berau itu bahkan di luar prediksi. Jika sebelumnya disebutkan hanya ada dua titik, faktanya ada 17 titik yang beroperasi secara terang-terangan di dekat pemukiman penduduk.
Jumlah tersebut merupakan catatan dari hasil temuan tim MHP Kabupaten Berau. Tapi yang di yang di jln sultan agung lahan korpri di tambang juga pengelolanya pak Joko. Jln penbangunan di sekitar bandara Kalimarau, kelurahan rinding kecamatan teluk Bayur 7 titik, sultan agung kelurahan bedungun kecatan tanjung Redeb 3,
kampung rantau panjang kecamatan sambaliung, 7 masih berjalan sekaran” tim MHP merinci, 17 titik tambang batu bara ilegal itu tersebar di tiga kecamatan. Di Kecamatan teluk bayur ada 7 titik di lokasi, Kecamatan Tanjung Redeb 3 titik lokasi, dan Kecamatan sambaliung 7 lokasi.
Praktik tambang ilegal ini tentu saja mengherankan karena dilakukan secara terbuka dan terang-terangan. Selain aktivitas pembukaan lahan, kegiatan pengangkutan batu bara juga dilaksanakan tanpa kenal waktu.
Warga menyebut, dinas yang bersangkutan tentu tidak bisa menindak aktivitas ilegal itu. Tambang ilegal, sebutnya, merupakan tindak pidana yang merupakan tugas aparat penegak hukum. DLH dan kepolisian tutup mata,
“Itu’kan tindak pidana. Penambang ilegal itu tindak pidana, karena tidak ada izin segala macam sebenarnya’kan. Karena itu tindak pidana, maka harus polisi langsung. Aparat keamanan dalam hal ini,” paparnya.
Warga menyebut temuan aktivitas tambang batubara ilegal itu sudah dilaporkan ke Bupati Berau Sri Juniarsih. Dia pun telah mengagendakan rapat koordinasi untuk mengatasi persoalan ini.
Yang jelas kami sudah koordinasi. Saya sudah menghadap Ibu (Bupati). Nah, ini dalam waktu dekat mau mengundang Polres, Kodim atau Forkopimda. Biar lebih jelas semuanya,” katanya.
Hanya saja, warga belum tau kapan rapat koordinasi tersebut terlaksana atau tidak. sampai kapan warga hanya menunggu jadwal dari Bupati Berau.
Jika dalam pertemuan itu dibutuhkan dokumen-dokumen terkait tambang batu bara ilegal, warga menyebut siap memberikan kepada aparat penegak hukum. Dokumen itu berisi titik-titik lokasi tambang ilegal tersebut.
“Kita sebenarnya gerah juga. Artinya bergerak kepolisian tidak ada tindakan Malah bertambah pungkasmya, melaporkan tim MEDIA HUMAS POLRI/MHD