Media Humas Polri // Tanah Karo
Pengurus Markas Ranting Pemuda Panca Marga Legiun Veteran Republik Indonesia (Maran PPM LVRI) Kecamatan Kabanjahe beserta jajaran turut mewarnai suasana bulan suci Ramadhan 1444 H dengan bagi bagi menu bukaan puasa (Takjil), Sabtu, (15/4/2023), di sekitar Tugu Perjuangan Bambu Runcing, Jln Veteran Kabanjahe, Karo, Sumut.
Aksi sosial yang didominasi para anggota Maran dan seluruh pengurus ranting itu dikomandoi Rasta Tarigan selaku Ketua Maran PPM LVRI Kabanjahe, Sekretaris Herijon Sembiring Meliala dan Bendahara Bungaraya br Sinuraya berlangsung baik serta menyita perhatian warga sekitar.
Pasalnya, sosok sosok yang membagikan takjil tersebut mayoritas nasrani (Non Muslim) dan sebagian kecil para penerima Takjil itu terpantau ada yang tidak muslim. Namun, penampakan situasi unik itu justru menarik perhatian karena dianggap iklim bulan suci ramadhan justru menumbuhkan keharmonisan.
“Bagi saya suasana bagi bagi takjil kali ini lumayan kren bang, karena yang bagi bagi menu bukaan ini hampir semua saya kenal dan pengendara serta pejalan kaki yang menerima menu bukaan inipun sebagian saya kenal dan sepengetahuan saya bukan muslim.
Terus terang, saya seorang Muslim yang berdomisili sekitar sini. Setelah melihat suasana ini, saya hanya berfikir bahwa iklim bulan suci kali ini di Kabanjahe, benar benar menunjukkan keindahan tersendiri,” ujar warga mengaku marga Ginting.
Sementara itu, satu hari sebelum hari “H” kegiatan, Sekretaris Maran Kabanjahe, Jon Sembiring Meliala, mengaku bahwa menu bukaan puasa (takjil) tersebut dipesan dari salah seorang ibu perwiritan berdomisili seputar masjid Agung Kabanjahe yang merupakan bagian dari PPM LVRI Karo.
“Kegiatan inikan berkaitan dengan saudara saudari kita yang muslim bang, makanya kita pun menyesuaikannya memesan menu dari pihak yang sama. Ketepatan ibu yang membuat menu inipun adalah muslim dan telah bergabung di PPM LVRI Karo.
Jadi, sesuai saran ketua Maran Kabanjahe, dalam intern PPM LVRI sangat diharapkan menerapkan konsep sistem simbiosis mutualisme dalam segala sesuatu hal. Artinya, ditubuh intern PPM LVRI kita menciptakan efek baik timbal balik. Tapi, diluar wadah kita, tetap murni bersosial,” ujar Herijon pada saat itu.
Ketua Maran PPM LVRI Kabanjahe, Rasta Tarigan, kepada wartawan Media Humas Polri, Sabtu, (16/4/2023), membenarkan pernyataan Sekretarisnya. Ketua ini juga menjelaskan bahwa kegiatan kegiatan sosial disektor religius (keagamaan) akan jadi prioritasnya tanpa memandang SARA.
“Hal hal keagamaan akan menjadi agenda khusus ditubuh wadah kita. Maran PPM LVRI Kabanjahe siap turut mensukseskan setiap kegiatan kerohanian baik itu acara Muslim dan Kristen di wilayah tugas saya.
Kalau bentuk dukungan secara ekonomi mungkin masih terbatas, tapi jika dari segi tenaga dan fikiran, saya pastikan siap 24 jam,” tutupnya. (Lamhot Situmorang)