Masyarakat datangi polsek miru minta selesaikan kasus penganiayaan terhadap salah satu warga suku amungme 

Masyarakat datangi polsek miru minta selesaikan kasus penganiayaan terhadap salah satu warga suku amungme

Media Humas Polri||Timika Papua

Bacaan Lainnya

Puluhan masyrakat suku Amungme mendatangi kantor Polsek Mimika Baru sejak jam 09.00 wit untuk meminta pertanggung jawaban pelaku penganiayaan terhadap Daniel warga jalan baru timika suku Amungme.

Pantauan Awak media ini, Kejadian penganiayaan terhadap Daniel terjadi kemarin senin 16 September 2024, menurut keterangan keluarga korban dan para pelaku yg ada di kantor polsek Mimika baru, daniel masuk ke kantor pa rombe di jalan baru dan meminta uang ke orang orang yang ada di dalam kantor tersebut, tetapi tidak di berikan, oleh security kantor tersebut Daniel di berikan kue tetapi Daniel menolak dan mengamuk di kantor tersebut. Daniel yg kerja di kampus Uti kembali ke tempat kerja dan mengambil Parang dan kembali ke kantor pa rombe dan kembali mengamuk.

Tetapi karena gerbang kantor tersebut sudah di tutup oleh security maka Daniel melempar kantor tersebut dan mengenai security, sehingga security tersebut membuka gerbang kantor dan dengan membawa kayu untuk mengamankan atau mengambil parang yg di bawah oleh Daniel, tetapi setelah parang di ambil dan yang terjadi Daniel di keroyok oleh security dan karyawan yang ada di kantor tersebut. Perlu di ketahui bahwa, Pa Rombe adalah calon wakil bupati mendampingi calon bupati mimika Alex Omaleng yang juga dari suku Amungme.

Keluarga korban yang hadir mengatakan bahwa, ini adalah soal harga di suku Amungme karena security seharusnya memanggil polisi untuk mengamankan Daniel bukan di keroyok seperti itu. Sudah di keroyok baru di kasih uang Rp. 300.000 dan di suru pergi berobat sendiri. Itu sangat merendahkan kami suku Amungme dan Suku Kamoro sebagai Tuan tanah di kabupaten Mimika.

Untuk itu kami meminta untuk di selesaikan secara keluarga atau secara adat, dan pelaku pengeroyokan harus membayar Rp 300.000.000 karena ini sudah soal harga diri kami suku Amungme. (Ferry Nelson Saily)

Pos terkait