Masyarakat Disekitar PT. PGE Aceh Utara Trauma Dengan Bau Busuk Semburan Gas
ACEH UTARA – Warga Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara trauma akibat mencium bau menyengat ditimbulkan dari semburan dari tanah di ladang gas Cluster1 milik PT.Pema Global Enegry (PGE).
Abdul Manan salah seorang warga sekitar Cluster1, atau 200 meter tempatnya berada dari lokasi semburan gas tersebut mengatakan, kendati semburan gas keluar dari dalam tanah mulai mereda, namun warga terus mencium bau menyengat hingga meraskan mual, pening dan sakit kepala.
Sejauh ini dirinya menyebutkan, pihak perusahaan belum sama sekali memberitahu mengenai peringatan akan bahaya sembuaran gas hingga menimbulkan aroma busuk. Misalnya saja, Abdul Mana mencontohkan dengan kerasnya bau busuk dari semburan gas tersebut, pihak perusahaan memberikan peringatan dini penyelamatan diri, atau paling tidak memberikan masker.
“Pemukiman kita berjarak 200 meter, tetapi bau busuk tersebut masih begitu terasa, kami sekarang masih pakai masker, masker ini punya kami sendiri.”
Untuk saat ini lanjutnya, warga masih merasa khawatir akan keselamatan mereka, karena belum adanya himbauan atau peringatan dari perusahaan terhadap masyarakat.
Adapun desa terdampak bau busuk akibat semburan gas itu, desa tengoh, blang, kumbang, Matang Minje dan desa.
Abdul manan menambahkan semburan tersebut sesungguhnya sejak lama telah terjadi, namun siang baru bau semburan tersebut begitu keras dan menyengat.
Dirinya bersama warga lainnya, menuntut pihak perusahaan untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk materil dan hal psikologis. Karena akibat kejadian tersebut ribuan warga di kecamatan itu tidak dapat beraktivitas ke sawah.
Sementara itu Pihak PT. PGE Aceh Utara menjamin kebocoran gas tidak ganggu kesehatan warga disekitar cluster1
“Kebocoran gas mengeluarkan aroma busuk dari dalam pipa di Cluster1 PT.PGE di jamin tidak menganggu kesehatan warga sekitar,” Kata External relation coordinator PGE, Agus Salim kepada awak media.
Kemudian ia mengatakan, kondisi terkini sudah tidak ada lagi semburan atau gelembung. Saat ini pipa underground 42 cluster 1 sudah diisolate, pressure pipa sdh zero, besok Tim Teknis PGE melakukan flushing dengan water dan dilakukan penggalian dengan penggantian clamp yang lama dengan yang baru yang sudah dilakukan penutupan.
Pihaknya berkeyakinan, semburan gas akibat keboicoran pipa itu merupakan bau lumpur ditimbulkan material yang keluar dari pipa dan sifatnya akan segera habis.
“Kami meminta kepada masyarakat jangan khawatir karena akibat bau busuk ditimbulkan dari kebocoran itu, Karena tim Teknis telah melokalisir lokasi kejadian. Saat ini pipa tersebut sudah ditutup (di lock) dan sedang dilakukan perbaikan oleh tim teknis PGE dengan terlebih dahulu mengeringkan sisa gas dan cairan terdapat di dalam pipa tersebut, dipastikan tidak akan ada lagi semburan berikutnya,” jelasnya. (Tri Nugroho)