Menggetarkan Jiwa Lomba Syarhil Quran MTQ ke-XI Kabupaten Lembata Peserta Tampil Penuh Semangat.
Lembata || Media Humas Polri
Dihari kedua pelaksanaan lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XI Kabupaten Lembata dengan tema melalui MTQ ke IX tingkat Kabupaten Lembata, “Mewujudkan masyarakat cinta Al-Qur’an yang berjiwa modernis untuk Lembata yang maju dan bermartabat. Panggung MTQ kali ini menggelar cabang lomba Syarhil Qur’an yang dipertandingkan. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Masjid Agung Al-Ikhlas Lewoleba . Minggu 26/5/2024)
Sebagaimana diketahui bahwa Syarhil Qur’an merupakan cabang penampilan dalam bentuk pembacaan ayat Al-qur’an atau tilawatil qur’an, terjemahan ayat secara puitisasi tanpa teks, serta uraian secara luwes, bebas dan tanpa teks isi dari ayat Al-qur’an yang dibacakan.
Pantauan Media, Panggung Utama Halaman Masjid Agung Al-Ikhlas Lewoleba dipadati dengan aktivitas peserta maupun pendukungnya yang membuat kondisi cukup ramai
Ketua Panitia MTQ ke-XI Kabupaten Lembata, Asrul Neboq mengatakan bahwa, Syarhil Qur’an adalah salah satu cabang musabaqah yang memiliki tantangan dan kekhasan tersendiri. Dikarenakan harus adanya keterpaduan dan kekompakan dari tiga aspek, yakni pensyarah (penyampai materi), qori/qori’ah (pembaca ayat al-Qur’an), dan juga sari tilawah (penerjemah ayat al-Qur’an). Ungkapnya
Lanjut Asrul menyebutkan, Dari ketiga utusan kafilah akan diseleksi oleh Dewan Hakim juri untuk yang terbaik dan nantinya dapat mewakili Kabupaten Lembata di ajang MTQ ke tingkat Provinsi NTT, bahkan kita harapkan bisa lebih meningkatkan kualitasnya agar bisa lebih lanjut ke tingkat-tingkat yang selanjutnya” terang Asrul Neboq.
Kata Dia ( Asrul Neboq) Mereka yang hadir adalah peserta lomba Musabaqoh Syarhil Qur’an dari sektor putri yang merupakan utusan dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lembata dan kelihatannya sangat kompak, tapi mungkin ada materi edukasi dengan penekanan nada dan intonasinya, apalagi Materinya ajakan dan himbauan adalah persatuan dan kesatuan keutuhan dan silaturahmi nilai nilai Al-Qur’an yang terkandung didalamnya jelas disampaikan melalui peserta. Ucapnya.
Menurutnya, Kegiatan ini tentunya meliputi Input dan output, Untuk outputnya kata Asrul adalah menghasilkan yang terbaik mana yang terbaik akan menjadi utusan sebagai duta Lembata di tingkat Provinsi NTT, selain itu, Output juga memberikan dampak positif berupa himbauan harapan dalam menerapkan sistem kehidupan sehari-hari dengan tujuan menjaga dan merawat keutuhan NKRI yang bermartabat. Tuturnya.
Berikut ini Peserta yang mengikuti Sahril Al-Quran Utusan Kecamatan Omesuri yakni; Siti Hawa Ahmad selaku Tilawah, Intan Putri Sarabiti selaku Sari Tilawah, dan Zarika Wardiah selaku Pensyarah. Sementara utusan dari Kecamatan Buyasuri yakni; Suryani Hasbi selaku Pensyarah, Neneng Safitri selaku Sari Tilawah, dan Zahrain Azahra selaku Tilawah. Sedangkan utusan dari Kecamatan Nubatukan yakni; Nia Ramadhani selaku Pensyarah, Laila Majid selaku Tilawah, dan Endang Sukma selaku Sari Tilawah.
” Tantangan dari Syarhil Qur’an ini adalah dapat membentuk tim yang kompak, solid, serta mampu menampilkan teks yang sudah diberikan oleh pembina atau dibuat jauh-jauh hari agar menjadi maksimal dan berkesan. Ungkap yang senada oleh Para Pembina ketika ditemui wartawan media ini.
Jurnalis/ Ahmad