Menyongsong BIAN Tahun 2022 Pemprov Jateng Gelar Pencanangan Imunisasi

Menyongsong BIAN Tahun 2022, Pemprov Jateng Gelar Pencanangan Imunisasi

Media Humas Polri | Sragen

Bacaan Lainnya

Penurunan jumlah cakupan imunisasi rutin, imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan akibat Pandemi Covid 19 serta merebaknya kasus PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak, rubela dan difteri) dibeberapa wilayah maka dilakukan upaya-upaya selain penguatan imunisasi rutin tentunya penting melaksanakan pemberian imunisasi tambahan dan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan imunitas di masyarakat.

Upaya tersebut diaktualisasikan melalui kegiatan yang dinamakan Pencanangan Imunisasi Kejar Menyongsong Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta peluncuran Aplikasi Paijo GR yang dilaksanakan secara virtual di Gedung Gradhika Bakti Praja Setda Provinsi Jawa Tengah, Kamis (2/6/2022).

Turut mendampingi pada acara tersebut Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atiqah Ganjar Pranowo, perwakilan Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Diah Suminar, Kepala OPD dan Ketua Forum Anak Jawa Tengah.

Wakil Bupati Sragen, H. Suroto dan perwakilan Forkopimda Sragen serta sejumlah OPD terkait, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, serta Forum Anak Sukowati (FORASI) mengikuti pencanangan secara virtual di ruang Command Center Setda Sragen.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Diah Suminar dalam laporannya menyatakan kegiatan ini perlu dilakukan karena pada masa pandemi ada sejumlah 1,7 juta anak di Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap seperti BCG, campak, polio, DPT dan Hepatitis.

Untuk menyongsong Bulan Imunisasi Anak Nasional yang dijadwalkan bulan Agustus untuk pulau Jawa dan Bali, dan mengejar imunisasi MR maka saat ini seluruh kabupaten/kota telah mulai bergerak melakukan persiapan melalui mikro planning dengan target sasaran sebanyak 2,069 juta anak.

Lebih lanjut, Ia menerangkan yang menjadi perhatian saat ini adalah Hepatitis Akut yang masih belum diketahui penyebabnya. Perlu diwaspadai bersama maka pihaknya tetap melakukan edukasi, pola hidup bersih dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Menurut pengakuannya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah baru saja membuat aplikasi berbasis android PAIJO GR dengan akronim Peningkatan Akses Layanan dan informasi kesehatan Jateng online dengan Gotong Royong. Aplikasi Layanan kesehatan yang diintegrasikan dengan layanan Ecohold, 5Eng, PMI dan PEC 119. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan akses layanan gawat darurat sehari-hari seperti kecelakaan, bencana dan ibu melahirkan. Harapannya mampu menekan angka kematian ibu dan mencegah kasus stunting.

Menurut Gubernur Ganjar saat ini anak-anak tengah menghadapi situasi yang sulit karena munculnya wabah penyakit menular yang menjangkiti.

“Saya nderek (ikut-red) titip khususnya para orang tua jaga anak-anak kita. Selama pandemi kita belajar cuci tangan sudah menjadi kebiasaan. Jangan luntur lagi. Jaga gaya hidup bersih dan sehat. Kita sukseskan program ini karena kita tidak tau penyakit apa yg akan muncul. Anak-anak kita prioritaskan untuk kita lindungi,” jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Fanni Fandani mengatakan, BIAN di Kabupaten Sragen dilaksanakan bersamaan pada Kamis (2/6/2022) dilakukan di dua tempat yakni Puskesmas Kalijambe dan Puskesmas Karangmalang. Dengan sasaran imunisasi kejar anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap seperti OPV, IPV dan DPT-HiB. Sedangkan untuk imunisasi BIAN bagi anak 9-59 bulan. Dengan estimasi 48.854 anak.

Ia menambahkan kegiatan BIAN meliputi 2 kegiatan diantaranya Imunisasi Tambahan yaitu pemberian satu dosis imunisasi campak rubela tanpa memandang status imunisasi sebelumnya dan Imunisasi Kejar yang berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia.

“Pelaksanaan imunisasi kejar dapat terus dilakukan sesuai interval sampai status imunisasi balita lengkap meskipun kegiatan BIAN telah selesai,” pungkasnya.

Kontributor : Jiyanto
Editor : Mhn

Pos terkait