Mesin Whole Genome Seqvencing Diharapkan Beroperasi Minggu Kedua Bulan Mei 2022
PONTIANAK – media humas polri
Dalam kunjungannya ke Kalimantan Barat (Kalbar), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS., menjelaskan persiapan kedatangan alat mesin Whole Genome Sequencing (WGS) akan tiba di Kalbar pada minggu ke-4 bulan April 2022. Hal ini disebabkan tingginya komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam penanganan COVID-19, termasuk Universitas Tanjungpura, yang dari awal sudah melakukan pemeriksaan COVID-19. Selain itu, Kalbar merupakan salah satu daerah pintu masuk negara, sehingga jika terjadi peningkatan kasus di luar Indonesia, bisa segera terdeteksi melalui mesin Whole Genome Sequencing sebagai antisipasi adanya varian baru.
“Alat ini bukan hanya untuk COVID-19, namun untuk penyakit menular bahkan untuk penyakit tidak menular. Alat ini dapat memeriksa hingga 80-an sampel dan paling cepat hasilnya akan keluar dalam 2 hari. Sedangkan reagen dan maintenance (perawatan) selama 3 tahun akan dibiayai oleh Kementerian Kesehatan,” kata Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS., pada acara Penilaian Calon Laboratorium Penempatan Mesin WGS di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Senin (11/4/2022).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI juga menegaskan seluruh persiapan harus segera dilakukan agar saat alat datang bisa langsung di-install.
“Saya harapkan minggu kedua bulan Mei 2022 sudah bisa beroperasi. Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan 1 alat WGS yang ditempatkan di Laboratorium Untan. Jadi, persiapan utamanya adalah infrastruktur, termasuk peralatan penunjang. Tapi, karena Lab Biologi Molekuler Untan sudah punya, jadi rata-rata alat pendukungnya sudah ada,” ujar Dr. dr. Maxi Rein.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas menjadi operator alat tersebut akan diberikan pelatihan dan sosialisasi awal alat WGS di Jakarta.
“Cukup 2 orang yang sudah mengikuti pelatihan. Nantinya mereka yang akan kembali melatih tim yang ada di Lab Untan ini,” ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., berharap pihak laboratorium dapat segera menggunakan mesin WHS yang diberikan oleh Kemenkes RI.
“Semoga keberadaan mesin WGS di Laboratorium Fakultas Kedokteran UNTAN dapat bermanfaat bagi penanganan COVID-19 di Kalimantan Barat dan daerah sekitarnya,” harap dr. Harisson, M.Kes., yang didampingi Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes.
( Khairul.S/Trisyanto )