Media Humas Polri || Bojonegoro
Pada umumnya, buah anggur identik dengan daerah atau wilayah dengan suhu udara dingin di Indonesia. Namun pemikiran ini akan hilang ketika pengunjung memasuki Mina Agro Tlogorejo (MAT) di Desa Tlogorejo Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten Bojonegoro memang dikenal dengan wilayah nya yang mayoritas bersuhu tinggi alias cuaca panas. Namun ini justru yang menantang bagi Achmad Abdianto, seorang pelaku ekonomi kreatif di bidang perikanan dan holtikultura. Abdi memulai awal kebun nya dengan budidaya ikan lele dan jambu kristal beberapa tahun lalu. Terjangan pandemi corona membuat edukasi jambu kristal menjadi sepi meski sudah banyak di publikasikan. Abdi, yang juga tergabung di dalam komunitas Creative Economy Center (CEC), mendapatkan saran dari Adib Nurdiyanto selalu ketua CEC Bojonegoro. Adib mengatakan bahwa branding jambu cenderung melekat kepada agrowisata di tempat lain yang sudah terkenal sebelum MAT, sehingga Abdi seharusnya memunculkan icon tanaman baru yang belum pernah dikemas dalam wisata edukasi di Bojonegoro. Waktu berlalu dan Abdi mulai mempelajari anggur dari Komunitas Petani Anggur Bojonegoro. Proses dijalani dengan usaha yang tekun sehingga MAT saat ini menyuguhkan edukasi budidaya dan olahan anggur kepada para pengunjung.
Grand launching paket edukasi anggur dilaksanakan pada hari Sabtu pagi (26/08/2023) di kebun edukasi MAT. Kegiatan ini turut dihadiri oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Polsek Kepohbaru, DPRD, Creative Economy Center, Komunitas Petani Anggur Bojonegoro, Pemdes Tlogorejo dan Perwakilan sekolah di wilayah Kepohbaru. Dalam kegiatan hari ini, Ibu Lely Purnamawanti dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa potensi MAT bisa berkembang, tidak hanya menjadi kebun edukasi melainkan juga menjadi P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya). Selanjutnya MAT akan terus konsisten dengan paket edukasi tanaman anggur dengan sasaran utama pelajar dan mahasiswa. Adib menyatakan bahwa adanya paket edukasi dari MAT ini sangat relevan dengan kurikulum merdeka di sekolah sehingga ini tidak hanya edukasi namun juga sebagai suatu upaya untuk membentuk generasi muda yang gemar bertani holtikultura. Kegiatan grand launching ikon Anggur ini ditutup dengan memberi makan ikan lele dan menikmati makan siang dengan aneka olahan ikan lele.
“Alhamdulillah,acaranya berjalan dengan lancar sesuai yang kita harapkan,monggo mampir lagi kalau ada waktu.”Pungkas Abdi
(Bang Jali/MHP)
Bojonegoro-Media Humas Polri.
Pada umumnya, buah anggur identik dengan daerah atau wilayah dengan suhu udara dingin di Indonesia. Namun pemikiran ini akan hilang ketika pengunjung memasuki Mina Agro Tlogorejo (MAT) di Desa Tlogorejo Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten Bojonegoro memang dikenal dengan wilayah nya yang mayoritas bersuhu tinggi alias cuaca panas. Namun ini justru yang menantang bagi Achmad Abdianto, seorang pelaku ekonomi kreatif di bidang perikanan dan holtikultura. Abdi memulai awal kebun nya dengan budidaya ikan lele dan jambu kristal beberapa tahun lalu. Terjangan pandemi corona membuat edukasi jambu kristal menjadi sepi meski sudah banyak di publikasikan. Abdi, yang juga tergabung di dalam komunitas Creative Economy Center (CEC), mendapatkan saran dari Adib Nurdiyanto selalu ketua CEC Bojonegoro. Adib mengatakan bahwa branding jambu cenderung melekat kepada agrowisata di tempat lain yang sudah terkenal sebelum MAT, sehingga Abdi seharusnya memunculkan icon tanaman baru yang belum pernah dikemas dalam wisata edukasi di Bojonegoro. Waktu berlalu dan Abdi mulai mempelajari anggur dari Komunitas Petani Anggur Bojonegoro. Proses dijalani dengan usaha yang tekun sehingga MAT saat ini menyuguhkan edukasi budidaya dan olahan anggur kepada para pengunjung.
Grand launching paket edukasi anggur dilaksanakan pada hari Sabtu pagi (26/08/2023) di kebun edukasi MAT. Kegiatan ini turut dihadiri oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Polsek Kepohbaru, DPRD, Creative Economy Center, Komunitas Petani Anggur Bojonegoro, Pemdes Tlogorejo dan Perwakilan sekolah di wilayah Kepohbaru. Dalam kegiatan hari ini, Ibu Lely Purnamawanti dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa potensi MAT bisa berkembang, tidak hanya menjadi kebun edukasi melainkan juga menjadi P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya). Selanjutnya MAT akan terus konsisten dengan paket edukasi tanaman anggur dengan sasaran utama pelajar dan mahasiswa. Adib menyatakan bahwa adanya paket edukasi dari MAT ini sangat relevan dengan kurikulum merdeka di sekolah sehingga ini tidak hanya edukasi namun juga sebagai suatu upaya untuk membentuk generasi muda yang gemar bertani holtikultura. Kegiatan grand launching ikon Anggur ini ditutup dengan memberi makan ikan lele dan menikmati makan siang dengan aneka olahan ikan lele.
“Alhamdulillah,acaranya berjalan dengan lancar sesuai yang kita harapkan,monggo mampir lagi kalau ada waktu.”Pungkas Abdi
(Bang Jali/MHP)