Media Humas Polri || Wonogiri
Sebuah pondok pesantren di wilayah Wonogiri tepatnya di desa singodutan kecamatan selogiri kabupaten Wonogiri beberapa waktu lalu diduga telah terjadi tindak asusila terhadap 2 santri Wati yang di oleh santriawan di sebuah kamar santriwati. Senin (9/10/23).
Menurut santriwati pihaknya telah melaporkan ke pihak pengelola pondok terkait dengan pintu kamar yang rusak, tetapi dari pihak penggelola pondok tidak ada tindakan yang berarti, setelah adanya kejadian santri Wati di lecahkan oleh santriwan baru dari pengelola pondok baru membenahi pintu kamar tersebut
Dengan adanya kejadian ini para santriwati kini trauma dan banyak yang pindak ke sekolah formal dulu di pondok pesantren Abdurrahman bin auf para santriwati dan santriwan sebanyak 32 Santri, setelah kejadian ini tinggal 9 santriwan- santriwati.
Menurut konfirmasi awak media ke warga masyarakat sekitar pondok pesantren Abdurrahman bin auf diperolah keterangan “Bahwa selama pergantian pengurus pondok terkesan penggelola pondok (pimpinan) ustadz Anton terkesan amburadul ini terbukti bahwa para santri-santiwan banyak yang pindah ke sekoalah pendidikan formal dan untuk di pondok pesantren Abdurrahman bin auf tinggal 9 orang santriwati-santriwan” ungkap salah seorang warga.
Dalam kasus asusila yang terjadi di kalangan pondok pesantren Abdurrahman bin auf ini ustadz Anton sebagai pimpinan pondok pesantren belum bisa di konfirmasi dan klarifikasi oleh awak media.
Di sayangkan oleh warga masyarakat, sebetulnya warga masyarakat mengharapkan adem,ayem, dan dapat ngremboko dalam pelaksanaan pembelajaran di pondok pesantren Abdurrahman bin auf sehingga dapat mencetak manusia yang bermoral dan bermartabat berguna bagi Nusa dan bangsa Indonesia. (Time MHP)