Miris Jalan Ligo Anak Petai Kota Prabumulih Masih Tanah Liat ,Tak Tersentuh Pesatnya Pembangunan
Prabumulih || Media Humas Polri
Pembangunan Infrastruktur di Bumi Seinggok Sepemuyian patut di acungi jempol, hingga kini pesatnya pembangunan perkotaan tersebut terus melaju dan Sumsel dapat sejajar dengan kota lainnya di Indonesia,
Melihat hal tersebut sepertinya berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh warga kota Prabumulih, namun inilah potret yang ada, Keluh kesah puluhan Kepala Keluarga di kelurahan Anak Petai kecamatan Prabumulih utara Kota Prabumulih Sumsel yang terletak di RT 03 RW 02 kelurahan anak petai, jalan akses lingkungan diberi nama Jalan Ligo ini sangat memprihatinkan dengan kondisi masih tanah liat
Cukup menyedihkan memang, di kelilingi kurang lebih 7 perusahan besar Migas yang melakukan kegiatan operasional di sana namun belum juga dapat tersentuh bantuan CSR perusahaan yang katanya Kaya akan sumber daya alam ini.
Wilayah kelurahan Anak Petai yang terkenal dengan kearifan lokal penduduk dengan Pusat usaha bangsal batu bata.
Hingga puluhan tahun sejak kemerdekaan RI ke 77 dan Kota Prabumulih yang sebentar lagi berumur 21 tahun Oktober nanti tentu menjadi impian bagi masyarakat untuk merasakan nikmatnya kemerdekaan yang sesungguhnya.
Cukup miris kah ini,,? jawabannya Ya,!
Akankah impian ini dapat terwujud ? di pundak Walikota Prabumulih yang sebentar lagi habis masa dua periode jabatannya lah harapan itu digantungkan.
Hal tersebut di sampaikan Wak Caden di bincangi awak media ini di kediamannya.
“Harapan kami gantungkan di pundak Walikota Prabumulih yang sebentar lagi habis dua periode jabatannya, kami mohon pak bantu kami kemana lagi kami mengadi,” ungkap Wak caden
Saat investigasi kelapangan, benar adanya ditemukan bahwa kondisi Jalan Terusan Ligo memang sangat memprihatinkan.
Sebagian besar masyarakat disana bekerja sebagai pengrajin pencetak batubata, bukan tidak mungkin kalau turun hujan mobilisasi menjadi terhambat karena jalan menjadi licin. Pun demikian dengan kegiatan lainnya seperti berkebun dan ke sekolah juga menjadi terganggu.
Ketua RT 03 Romli Calik saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, bahwa sebagian besar warga yang tinggal disini menggantungkan kehidupannya pada bangsal (tempat cetak batubata) dan jalan Terusan Ligo menjadi akses satu-satunya untuk dilalui mengangkut hasil bangsal.
“Keluhan warga saat ini meminta agar jalan segera dibangun oleh pemkot Prabumulih, karena untuk mengeluarkan batubata tidak bisa dilakukan kalau jalan sudah diguyur hujan karena menjadi licin, “ujarnya sembari menyampaikan jalan ini juga digunakan masyarakat untuk beraktivitas berkebun dan Sekolah.
Ia melanjutkan, sudah pernah melayangkan proposal dan menyampaikan aspirasi saat reses DPRD Prabumulih namun hasilnya tetap saja nol besar sampai saat ini.
“Proposal sudah kita buatkan dan juga reses DPRD Prabumulih sudah disampaikan, namun masih belum terealisasikan oleh pemerintah. Bahkan sudah pernah dilakukan pengukuran oleh tim Dinas PUPR Prabumulih dengan total jalan sepanjang 526 meter, hingga detik ini tidak ada cerita lagi, “beber pria yang akrab disapa Calik ini, Sabtu (06/08/2022).
Ditempat yang sama, Lurah Anak Petai Tohirin SP.,M.Pd mengatakan terkait Jalan Terusan Ligo yang kondisinya memprihatinkan, agar kiranya perusaan-perusahaan yang berdiri gagah di wilayahnya dapat lebih “Peka” lagi terhadap keluhan-keluhan masyarakat terutama infrastruktur.
“Jalan Terusan Ligo sudah menjadi program utama di kelurahan Anak Petai namun belum tau kapan realisasinya, tapi kami sangat menyayangkan perusahaan yang banyak berdiri disini tidak “Peka” dengan keluhan masyarakat, mungkin bisa dibantu melalui dana CSR, “Sindir Pak Lurah Anak Petai.
Sementara dijumpai juga dilapangan Anggota DPRD Prabumulih dari fraksi PBB, Deliani, S.Pd. ia menyampaikan sangat menyadari bahwa jalan yang menjadi akses satu-satunya bagi warga harus segera dibangun.
Dirinya menjelaskan, sudah pernah ada anggaran untuk pembangunan Jalan Terusan Ligo waktu itu namun Refocusing untuk penanganan