Media Humas Polri // Semarang
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Kota Semarang. Laporan global TB report 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua beban TBC setelah India.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2023, angka penemuan kasus baru sebesar 682.170 (64%) dari target 90%, namun demikian masih ada sekitar 36% dari 1.060.000 kasus TBC yang belum ternotifikasi, baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun belum terlaporkan. Jumlah kasus TBC yang belum ditemukan tersebut akan menjadi sumber penularan TBC di masyarakat.
Oleh karena itu, Pemkot Semarang berkomitmen penuh untuk mencapai eliminasi TBC di tahun 2028.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Ir. Iswar Aminuddin, MT yang diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Kota Semarang dr. Susi Herawati, M.Kes dalam Rapat Koordinasi Daerah Bersama Komunitas yang gelar oleh Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kota Semarang, bertempat di Hotel Muria Semarang, Jawa Tengah.
Lebih lanjut disampaikan, komitmen Pemkot Semarang itu diwujudkan melalui berbagai upaya, antara lain : Pertama, peningkatan penemuan kasus TBC melalui investigasi kontak, penemuan kasus aktif, dan community outreach.
Kedua, meningkatan kualitas pengobatan TBC dengan memastikan semua pasien TBC mendapatkan pengobatan yang lengkap dan sesuai dengan standar.
Ketiga, pencegahan penularan TBC melalui edukasi kepada masyarakat tentang TBC dan cara penularannya, dan Keempat, penguatan peran serta komunitas dalam penanggulangan TBC.
“Acara koordinasi komunitas tingkat Kota Semarang ini merupakan salah satu upaya Pemkot Semarang untuk meningkatkan peran serta komunitas dalam penanggulangan TBC,” terangnya, Kamis (07/03/2024).
Iswar berharap melalui acara ini, komunitas dapat memahami komitmen Pemkot Semarang dalam eliminasi TBC dan dapat berkontribusi secara aktif dalam penanggulangan TBC di Kota Semarang.
“Saya mengajak kepada seluruh peserta untuk mengikuti acara ini dengan seksama dan memanfaatkan kesempatan ini untuk bertukar informasi dan pengalaman dalam penanggulangan TBC. Marilah kita bersama-sama berkomitmen dan bahu membahu untuk mewujudkan Kota Semarang bebas TBC di tahun 2028,” tegas Iswar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kota Semarang Solehati, SE mengatakan, kegiatan Rakorda Bersama Komunitas Kota Semarang dalam rangka
koordinasi terkait data indeks kebutuhan investigasi kontak, sinkronisasi laporan capaian/kontribusi komunitas dan kendala yang ditemukan di lapangan dan harmonisasi untuk sinergi program yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan antara Tim SSR/IU komunitas, koordinasi kader komunitas, MK dan PS TBC RO, OPT, Puskesmas, RS PMDT, Dinas Kesehatan dan pemangku kepentingan di tingkat kecamatan.
Kegiatan Rakorda diikuti oleh SSR/IU, Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Semarang, Perwakilan Kesbangpol Kota Semarang, Perwakilan Puskesmas, Bappeda Kota Semarang, Bebas TB, Baznas Kota Semarang, Koordinator Kader, Perwakilan Kader Komunitas, Perwakilan MK TBC RO, Perwakilan RS PMDT, dan Perwakilan RSUD.
Dalam kegiatan tersebut, MSI Kota Semarang memberikan penghargaan Rahajeng Siwi sebagai kader muda, kader berprestasi dan berkompeten, Evi Nurjanah pasien supporter sebagai mantan pasien TBC inspiratif, dan Puskesmas Mangkang sebagai Puskesmas terbaik dalam berkoordinasi dengan MSI Kota Semarang. ( Jiyanto )