MSI Semarang Lakukan Skrining TBC Kepada Ribuan Karyawan PT. Apparel One Indonesia

Media Humas Polri Semarang

Penyakit Tuberculosis atau biasa disebut TBC merupakan penyakit menular umum yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Tanpa pengobatan yang benar, TBC dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian. Karena itu, perlu dilakukan skrining TBC untuk mendeteksi infeksi sedini mungkin.

Bacaan Lainnya

 

Untuk mendukung akselerasi penemuan kasus tuberculosis di tempat kerja, Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia (SR MSI) Semarang mengadakan pendampingan pelaksanaan intervensi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan edukasi, skrining dan pencegahan tuberkulosis terhadap ribuan karyawan PT. Apparel One Indonesia Semarang melalui Medical Check Up (MCU) menggunakan teknologi Chest X-Ray Artificial Intelligence (CXR AI).

 

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 18 dan 19 Desember 2023 bertempat di PT. Apparel One Indonesia, Jalan Raya Semarang Kendal Km 12, Kelurahan Randugarut, Kecamatan Tugu, Semarang, Jawa Tengah.

 

Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Semarang, Sholekhati mengatakan, kegiatan ini merupakan program kolaborasi nasional dari komunitas, yakni PR Penabulu-STPI (PB-STPI), SR Mentari Sehat Indonesia (SR MSI) Semarang, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas, dan Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah kerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI beserta vendornya PT. Tirta Medical Center untuk pemeriksaan rontgen.

 

“Pemilihan lokasi di perusahaan ini karena ada pasien terindikasi TBC,” kata Solekhati. Ia menambahkan, sebelumnya di perusahaan tersebut telah dilakukan workshop pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan narasumber dari RSUP dr. Karyadi Semarang dan PT. Sami.

 

Kemudian, pihak MSI melakukan pendampingan edukasi dan skrining TBC terhadap karyawan perusahaan tersebut. Tujuannya untuk intervensi pencegahan dan pengendalian infeksi di tempat kerja.

 

“Jadi untuk edukasi dan skrining karyawan di tempat kerja dalam rangka pencegahan penularan penyakit infeksi, sekaligus pemberian testimoni tentang pentingnya PPI TBC dan fasilitas kesehatan di tempat kerja,” ucapnya.

 

Lebih lanjut, Solekhati menyampaikan, sebelum dilakukan foto rontgen, telah dilakukan skrining untuk mendapatkan data yang bergejala dan tidak bergejala. Dari 5500 karyawan PT. Apparel One Indonesia, ada sekitar 1200 orang yang akan dilakukan foto rontgen.

 

“Dari hasil rontgen ini, ada 3 kesimpulan yaitu normal, abnormal non TB, abnormal TB. Apabila ditemukan hasil rontgennya mengindikasikan adanya infeksi TBC maka selanjutnya dirujuk ke RS. Tugurejo Semarang untuk dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler untuk diagnosis TBC,” papar Solekhati.

 

Hal ini dilakukan, lanjut Solekhati, agar orang-orang yang pernah kontak erat atau mungkin punya gejala tapi tidak bisa mengeluarkan dahak bisa ditangani. Kalau hasilnya abnormal langsung dirujuk ke rumah sakit untuk diedukasi agar bisa mengeluarkan dahak, kemudian dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM).

 

Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini, mereka yang tidak bergejala TBC bisa mengetahui tentang kesehatannya karena ada kontak dengan orang yang barangkali ada gejala kearah penyakit TBC.

 

Sementara itu, Ega, Kepala Health, Security and Environment (HSE) PT. Apparel One Indonesia selaku penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan, sangat terbantu dengan adanya kegiatan skrining dari Mentari Sehat Indonesia Semarang.

 

“Kalau ada yang terdeteksi bergejala, oleh MSI dibantu untuk dirujuk ke Puskesmas atau RS. Tugurejo.Tugas kami mengumpulkan dahak dari karyawan untuk mengidentifikasi bergejala TBC, sedangkan TCM dibantu kader MSI,” ucapnya.

 

Vivi, salah satu karyawan PT. Apparel One Indonesia peserta MCU menyambut positif diadakannya skrining tuberculosis oleh Mentari Sehat Indonesia. ( Mhn )

Pos terkait