Media Humas Polri//Tuban
Lantaran diduga sering mengusik keberadaan tambang rakyat, 2 oknum yang katanya jurnalis akhirnya dibacok warga. Atas kejadian itu, mengakibatkan 1 orang mengalami luka dibagian kepala hingga terbaring lemas di Rumah Sakit.
Insident berdarah itu terjadi di jalan hutan menuju lokasi tambang rakyat di wilayah Kecamatan Kerek, Tuban, Jawa Timur, pada Senin sore, 11 November 2024, kemarin.
Menurut informasi yang beredar, pembacokan itu terjadi karena terduga pelaku merasa geram ketika tempatnya untuk mengais rejeki didatangi oleh ke dua oknum yang mengaku sebagai jurnalis.
“Saat mereka mau menuju lokasi tambang, ketika baru sampai di jalan menuju lokasi tambang turut wilayah Kecamatan Montong, mereka sudah dihadang oleh satu orang warga dan diminta untuk kembali, namun kedua orang yang mengaku wartawan itu masih saja ngeyel untuk tetap ke lokasi tambang, kemudian datanglah 3 orang warga lainnya, dan terjadilah pertikaian dengan berakhir pembacokan tersebut .” ucap salah satu pekerja tambang yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu, menurut rumor yang beredar dikalangan pewarta, korban pembacokan tersebut bernama Sukamto, sosok oknum wartawan lokal yang diduga berada dibalik tambang ilegal di Dusun Kentong, Desa Sumberejo, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro.
Bahkan, korban tersebut juga dikenal sebagai sosok oknum wartawan yang katanya suka bermain dua kaki disektor pertambangan ilegal dengan memanfaatkan kedekatannya bersama oknum aparat penegak hukum.
“Menurut cerita dari teman-teman, tambang di wilayah Kerek itu dicurigai Sukumto, dikelola oleh salah satu pengusaha tambang ternama berinisial S. Padahal, setiap bulan dia (Sukamto) diduga telah mendapat jatah bulanan dari S. Selain itu, kabarnya Sukamto, juga terlibat dalam akifitas tambang ilegal di Desa Sumeberejo, Bojonegoro, dan Menilo, Kecamatan Soko, Tuban. Apa itu semua masih kurang ? kok sampai mengusik keberadaan tambang lainnya ? .” Terang salah satu pewarta yang namanya sengaja kami rahasiakan untuk menghindari perdebatan atau intimidasi dari pihak lain.
Sementara itu, menurut rilis yang beredar di kalangan pewarta, Sukamto bersama satu rekannya bernama Brendi bermaksud mendatangai lokasi tambang di wilayah Kerek. Hanya saja, saat diperjalanan mereka dihadang oleh para pekerja tambang tersebut.
“Pas mau masuk lokasi ada satu orang hadang Kamto dan brendi, saat di tanya oleh salahsatu preman, kowe sing jenenge Kamto (red- kamu yang namanya Kamto) terus Kamto jawab, iyo aku Kamto (red- iya saya Kamto), langsung ada 3 orang lagi dari belakang, jadi pelaku ada 4 orang,” papar dalam rilis yang dikirim melalui pesan Whatsapp pewarta media ini.
Setelah itu, lanjut dalam rilis yang beredar dikalangan pewarta, pintu mobil sebelah kiri dibuka paksa oleh para pelaku, lalu Sukamto diseret keluar mobil, terus dipukul dua kali, dibacok ditangkis menggunakan tangan kanan sampek sobek tangannya, lalu Sukamto dipukuli hingga jatuh tersungkur dengan posisi tengkurap, terus dibacok kepala belakang pakai bendo sampek 2 kali, sama dipukul batu satu kali dibagian kepala belakang.
“Disaat itu Brendi (rekan Sukamto) berusaha melerai, namun brendi juga dipukul oleh 2 orang, sambil mau membantu untuk mengamankan si Kamto,” urai akhir dalam rilis tersebut.
Atas insident diatas, kabarnya sudah ditangani oleh Polres Tuban, namun informasi yang diterima oleh redaksi media ini perkara tersebut masih berproses.(Team/Red)