Media Humas Polri // Pinrang
Aksi main fisik kembali terjadi di lingkungan sekolah, hal tersebut diduga dilakukan oleh salah satu oknum guru Inisial R kepada Anak didiknya, kejadian tersebut diduga terjadi, pada hari Kamis 20 Februari 2025, di UPT SMP NEG 1 Pinrang, disaat proses belajar mengajar di kelas.Tindakan kekerasan ini telah memicu keprihatinan masyarakat dan menambah daftar panjang kasus kekerasan di lingkungan sekolah.
Atas kejadian tersebut, orang tua korban yang diwakili kuasa hukum, melaporkan kejadian tersebut kepada Unit SPKT Polres Pinrang dengan Nomor Laporan Polisi: LP/B/109/II/2025/SPKT/POLRES PINRANG/POLDA SULAWESI SELATAN.
Kepala UPT Smp Negeri Pinrang Hj.Nurliya yang dikonfirmasi via selluler membenarkan kejadian tersebut dan mengaku tengah melakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak (Restorativ Justice).
“Sesaat, setelah saya mendapat laporan dari guru (Wali kelas) anak tersebut (terduga korban), saya langsung menghubungi orang tua korban dan meminta maaf atas nama pihak sekolah dan pribadi serta saya meminta kepada oknum guru tersebut, untuk berkunjung ke rumah korban untuk meminta maaf.”
“Pihak keluarga korban (Orang tua) menerima permintaan maaf dari guru yang bersangkutan dan mengharap tetap menghormati proses hukum yang tengah berjalan, karena pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib (Polres Pinrang),” ungkap Kepala UPT SMP NEG 1 Pinrang via selluler, Ahad (23/2/2025).
Ditambahkannya, kami tentunya sangat mengharap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dengan tidak menempuh jalur hukum. Tapi tentunya ini tergantung dari puhak keluarga korban.
Mengakhiri komentarnya, Hj. Nurliya, mengharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di lingkungan sekolah mana pun.
“Sebagai Pimpinan di UPT SMP Negeri 1 Pinrang, saya sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi, dari itu saya menghimbau kepada semua tenaga pendidik untuk berkepala dingin menghadapi anak didik dan tidak sekali kali menggunakan kekerasan (Main fisik) dalam hal mendidik anak anak kita. Harapannya, kejadian ini adalah kejadian terakhir di lingkungan sekolah mana pun, utamanya di SMP NEG 1 Pinrang,” ucapnya mengakhiri komentarnya via selluler.( Sukri )