Media Humas Polri || Grobogan
Kerawanan yang nyata pada Pemilu 2024 dan dapat memicu polarisasi politik diantaranya yakni hoaks, ujaran kebencian dan propaganda yang akan selalu muncul dalam setiap tahapan Pemilu.
Polarisasi politik terjadi karena komitmen yang kuat terhadap suatu budaya, ideologi, atau kandidat sehingga memecah suatu kelompok, yang membuat suatu kelompok menganggap pandangan dan prinsipnya yang paling benar serta menganggap kelompok yang bersebrangan itu salah pandangan politik dan moralitasnya.
Hal itu, disampaikan Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui sambutan yang dibacakan oleh Wakapolres Grobogan Kompol Gali Atmajaya saat pelaksanaan rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Mantap Brata Candi 2023 dalam rangka pengamanan pentahapan Pemilu 2024.
Rakor lintas sektoral yang juga dihadiri Forkopimda, Kepala Dinas atau instansi terkait, KPU dan Bawaslu Grobogan tersebut digelar di hotel Front One Purwodadi, Grobogan, Kamis (12/10/23).
Wakapolres Grobogan menyampaikan, Pemilu merupakan wujud kompetisi yang sah dan legal sesuai dengan undang-undang dan aturan yang berlaku untuk mendapatkan atau mempertahankan sebuah kekuasaan di Negara Republik Indonesia ini.
‘’Untuk dapat membentuk sebuah Pemerintahan yang sah dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, maka Pemilu yang jujur dan adil mutlak menjadi syarat utama, dan hanya dapat terwujud dengan adanya sinergitas dari unsur Pemerintah, Polri, TNI, KPU dan Bawaslu serta seluruh lapisan masyarakat,’’ ujar Wakapolres Grobogan.
Sedangkan untuk dapat mewujudkan pemilu yang sukses, ada 5 (lima) pilar yang harus terpenuhi diantaranya yang pertama regulasi yang jelas, yang kedua logistik tepat waktu dengan pemanfaatan produk dalam negeri, yang ketiga penyelenggara yang profesional, berintegritas dan netral, yang ke empat peserta pemilu yang kompeten, dan yang ke lima pemilih yang berpendidikan.
Jika sebuah pemilu gagal dilaksanakan, maka akan terjadi perpecahan yang berpotensi menyebabkan konflik horizontal berkepanjangan, yang contohnya dapat kita lihat pada negera-negara yang terjadi perang saudara.
‘’Dan sebaliknya, apabila Pemilu berhasil dilaksanakan dengan sukses, maka Bangsa Indonesia akan mendapatkan kepercayaan internasional sehingga mendorong investasi masuk ke Indonesia yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,’’ jelas Kompol Gali Atmajaya.
Menurut Wakapolres Grobogan, dalam setiap tahapan Pemilu 2024 memiliki kerawanan masing-masing. Dan untuk menangkalnya, Polres Grobogan telah melaksanakan berbagi langkah mulai dari identifikasi permasalahan dan pemetaan daerah rawan. Kemudian menyusun langkah pencegahan, serta bersinergi dengan semua unsur untuk bersama-sama menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
Polres Grobogan juga telah mengambil langkah strategis sebagai upaya meredam polarisasi politik melalui cooling system diantaranya yakni melalui manajemen sosial yaitu deteksi dini dan pemetaan toga, tomas dan toda dengan cara opinion maker dan kontra opini negatif.
‘’Yang kedua, manajemen media yaitu dengan mengelola isu yang mendinginkan suasana dengan cara melaksanakan patroli siber, memetakan trending topik isu politik dan klarifikasi hoax di media,’’ imbuh Wakapolres Grobogan.
Dan yang terakhir melalui manajemen kemitraan, yaitu dengan memperbanyak kegiatan kemasyarakatan seperti seminar kebangsaan bersama mahasiswa, baksos, bakti kesehatan, dan olah raga bersama dengan berbagai komunitas. (Fiq)