Operasi Tertib Ramadhan, Polda Riau Berikan Rasa Aman Masyarakat Beribadah.
MediaHumasPolri.Com – PEKANBARU
Hari pertama di Bulan Suci Ramadan, pada Minggu (3/4/2022) di Riau, situasi terbilang kondusif. Umat muslim yang menjalankan ibadah, merasa aman dan nyaman berkat kehadiran personel kepolisian.
Dimana personel dari seluruh Satuan Kerja (Satker), mulai dari Brimob, Lalu Lintas, Reserse, Samapta, Pam Obvit, Binmas dan Intelijen, dikerahkan ke sejumlah titik jalan dan lokasi keramaian serta tempat peribadatan.
Pantauan pada Minggu malam, personel dari jajaran Korps Bhayangkara terlihat berjaga di masjid masjid tempat ummat muslim beribadah. Salah satunya di Kota Pekanbaru, yakni di kawasan Masjid Agung Annur.
Petugas dibagi menjadi beberapa tim. Mulai dari melakukan patroli, berjaga/pemgamanan di gerbang, membantu pengaturan kendaraan masuk dan keluar, dan membantu masyarakat menyeberang jalan hendak ke masjid.
Bahkan beberapa polisi muslim berseragam dan berpeci, nampak berada diantara saf jamaah masjid, menunaikan salat tarawih berjamaah.
Dengan kehadiran personel Polri di tengah-tengah masyarakat ini, tentu membuat masyarakat senang dan merasa aman. Hadirnya polisi juga dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
“Terimakasih bapak polisi, kami masyarakat merasa terlindungi dengan kehadiran pak polisi. Kita menjadi tenang beribadah, juga saat di jalanan, kita jadi aman karena banyak polisi patroli,” ucap Nurjanah, seorang jamaah masjid Annur usai salat tarawih.
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal mengungkapkan, personel Polri merupakan elemen penting dalam menciptakan keamanan di tengah masyarakat.
“Khususnya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama menjalan kegiatan ibadah di bulan Ramadan 1443 H ini,” ucap Irjen Iqbal.
Dalam melakukan pengamanan, Irjen Iqbal mengusung konsep ‘Preventive Strike’, atau Serangan Pencegahan. Konsep ini dijabarkan dalam 2 pola operasi kepolisian.
Pertama, Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD), khususnya 10 hari jelang Ramadan.
“Kami memang melakukan strategi Operasi Cipta Kondisi, sebelum Ramadan tiba. Operasi ini untuk menciptakan situasi kondusif, aman dan lancar. Terus juga kita ketahui bersama, datangnya bulan Ramadan membutuhkan kekhusyukan. Karena bulan Ramadan bulan suci, penuh maghfirah dan rahmah,” ucap Irjen Iqbal.
“Oleh karena itu kepolisian adalah elemen penting untuk menciptakan kekhusyukan itu. Untuk itu 10 hari sebelum hari H (Ramadan), kita gelar operasi Cipkon KRYD, kita gelar razia miras, narkoba, kebut-kebutan, knalpot brong, premanisme, sajam, dan senpi,” imbuh dia.
Menurut Kapolda Riau, ini dilakukan guna meminimalisir gangguan keamanan yang ada.
Ditegaskan Irjen Iqbal, operasi seperti ini juga akan terus dilakukan usai Ramadan.
“Kami tidak bisa bekerja optimal, maka dalam kesempatan ini kami mengimbau, dibantu elemen masyarakat. Hari ini step stone (batu loncatan, red) untuk menciptakan situasi kondusif di Provinsi Riau,” ungkap dia.
Tak hanya Operasi Cipkon, Irjen Iqbal memaparkan, jajarannya juga menggelar Operasi Tertib Ramadan Lancang Kuning 2022, mulai pada 1 April 2022 ini. Ini juga bagian dari konsep Preventive Strike.
Operasi dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polres/Polresta di semua kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
“Wujudnya adalah meningkatkan kerja-kerja kepolisian dan semua stake holder yang ada. Contoh, kita akan hadir di seluruh masjid yang ada untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur mantan Kadiv Humas Polri ini.
“Maksudnya bukan di dalam masjid, tapi kita ingin meminimalisir gangguan keamanan. Misalnya perkelahian, kecurian, misalnya saat tarawih. Seluruh personel akan hadir di kegiatan-kegiatan bulan Ramadan. Baik itu tarawih, atau ada pengajian, dan lain-lain,” tambahnya.
Berikutnya diterangkan Irjen Iqbal, personel Polri juga akan turun mengamankan beberapa kegiatan lainnya. Seperti saat sahur, asmara subuh, dan kegiatan-kegiatan lain yang biasanya dilaksanakan di Bulan Ramadan.
“Kita akan hadir melalui Operasi Tertib Ramadan. Minimal tidak ada kebut-kebutan, tawuran antar warga. Ini akan berjalan sampai nanti operasi khusus kepolisian yakni Operasi Ketupat,” jelas jebolan Akpol 1991 ini.
Ia memastikan, semua ‘mesin-mesin’ Polda Riau akan bergerak untuk melakukan pengamanan, didukung TNI, jajaran Pemerintah Daerah, serta tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain.