OPRASI PENGEJARAN 3 DPO MIT POSO TERUS BERJALAN,KAPOLDA SULTENG PIMPIN LANGSUNG PATROLI UDARA DAN DARAT DIWILAYA MADAGO RAYA
Media Humas polri, SULTENG.Upaya pengejaran sisa tiga DPO.mujahidin Indonesia Timur(MIT) kembali dilakukan dengan melalui operasi.Darat dan udara diwilaya madago raya yang dipimpin langsung Kapolda Sulteng pada hari Kamis(20.01/22).
Mantan Kapolres Poso Irjen Pol.Sufahriadi yang pernah tercatat dalam sejarah penyergapan Oprasi besar besaran diwilaya kota Poso,Komles Tana Runtuh kelirahan gebang Rejo kecamatan Poso kota pada tahun 2006yang silam.sehingga tak heran saat Itu Rudy,yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Sulteng yang kedua kalinya dijuluki warga Poso Macan Asia yang selalu tampil terdepan dalam memimpin oprasi.
Sehingga dalam kali ini pria bertubu kekar Berpangkat 2 Bintang kembali tampil dalam Oprasi pencarian lewat udara maupun lewat darat.dengan tujuan menghidupkan semangat baru buat para prajurit yang sedang bertugas dilapangan.dalam Oprasi kali ini Rudy Sufariadi didampingi Kepalah oprasi madago raya Karendalops dan Dansat Bribob sulteng.star awal menuju pos sekat kejar tagara dan pos sekat kejar air teh diwilaya kabupaten Sigi.Ungkap”Kasatgas.Humas Kombes Pol.Didik Supranoto dalam keteranganya diwilaya OPRASI Poso.
Iah Mun menjelaskan dalam upaya pengejaran 3 angota DPO (MIT)ditanggung jawab melalui kebijakan Oprasi (PJKO)Yaitu tak lain Kapolda Irjen Pol.Rudy Sufrahyadi.setelah iah melakukan pengecekan beberapa pos Padang lembara,dan pos sekat uwelepe diwilaya kecamatan Poso pesisir kemarin pada hari Rabu(19,01/22)Saat berkunjung keposo.Katanya”Didik berpangkat Sehingga menurutnya Oprasi pengejaran kali ini dilakukan diawal Oprasi madago raya tahap 1-2022 banyak melibatkan pasukan kekuatan angota Polri dengan jumlah 1.111.personil,ditambah bantuan kekuatan TNI sebanyak 267 personil.yang akan difokuskan untuk penangkapan tiga DPO Mujahidin Indonesia timur (DPO) Poso yang masi tersisa setelah Tertembaknya pemimpin besar Ali Kalora.beberapa bulan yang lalu.dan Masi tersisa 3 orang yaitu Askar alias Jaid,atau dikenal dengan sebutan pak guru,Galau alias Muklis atau dikenal sebutan Nae dan Suhardi Alias Hasan Pranata.”Bebernya”Iah pun menjelaskan selain upaya pemburuan/penangkapan Kapolda Sulteng tak hentinya memberikan Himbawan kepada mereka agar segera menyerahkan diri baik dari kalangan TNI maupun Polri,atau melalui perantaran masyarakat,dalam hal ini yang kami maksud Toko agama setempat, sehingga tidak terjadi Kontak senjata bersama aparat. yang tentunya akan merugikan diri sendiri.Pungkasnya.(Arwis/Humas Polda).