MEDIA HUMAS POLRI.COM || KABUPATEN CIREBON
Beredar kabar adanya salah seorang pekerja bangunan pada kegiatan Rehab SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon yang diduga alami kecelakaan kerja kini jadi perbincangan.
Hal itu diketahui dari sebuah foto yang dikirimkan seseorang ke awak media yang menunjukan kondisi terakhir pekerja dengan luka cukup parah di bagian lengan yang diduga patah tulang sehingga harus di gips kedua tangannya tersebut yang disinyalir akibat kecelakaan kerja.
Dalam foto tersebut, terdapat keterangan bahwa itu adalah salah satu pekerja atau tukang pada proyek rehab kelas SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon.
Saat awak media menyambangi lokasi pekerjaan (04/08), hanya terlihat 3 orang pekerja di lokasi, seorang pekerja yang pertama kami tanyakan mengatakan kalau ia tidak tau siapa penanggung jawab pekerjaan tersebut.
“Bos nya saya gak tau mas, ini proyek punya siapa juga saya gak tau, soalnya bos saya sama yang punya proyek beda, kalau bos saya sih bagian atap aja,” ujar pekerja tersebut (04/08/2023).
Selain itu, pekerja lain yang kami tanyakan membenarkan adanya salah seorang pekerja yang alami kecelakaan kerja tersebut, namun ia hanya sedikit memberikan informasi kepada awak media, ia hanya menambahkan kalau pekerja yang mengalami kecelakaan kerja itu berasal dari Cempaka.
“Ya mas ada, itu orang cempaka, kelanjutannya ke bos aja,” singkatnya.
Menanggapi itu, aktivis Kabupaten Cirebon, Cepy, mengatakan hal itu terjadi karena kurangnya penerapan manajemen keselamatan kontruksi yang akhirnya memakan korban pekerja.
“Itu karena manajemen keselamatan kontruksi tidak diterapkan, saya lihat itu tukang juga gak ada yang pakai APD atau penunjang keselamatan lainnya, akhirnya yaa memakan korban kan” kata Cepy.
Cepy juga berharap kepada seluruh pelaksana pekerjaan konstruksi agar memperhatikan pentingnya penerapan manajemen keselamatan kontruksi demi menjamin keselamatan para pekerjanya.
“Harapan saya semua pelaksana harus maksimal terapkan manajemen keselamatan kontruksi itu, kan kasihan kalau ada kejadian begitu, ayolah jangan sepelekan aspek keselamatan kerja ini,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada dari pihak penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan guna dikonfirmasi terkait hal tersebut. (Didi. S)