PEKERJAAN PROYEK P3A DESA HUTARAJA HASUNDUTAN – DESA HUTAPEA DIDUGA TIDAK SESUAI RAB
Mediahumaspolri.com || Taput
Sejumlah pengerjaan proyek peningkatan jaringan irigasi di Kabupaten Tapanuli Utara diantaranya di Dolok Imun Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipoholon yang pembiayaanya bersumber dari dana APBN senilai Rp 195.000.000 dari kementerian PUPR.
Ditenggarai telah disalah gunakan oleh ketua kelompok tani yang bekerja sama dengan perangkatnya juga anggota tukang yang mengerjakanya dinilai tidak akan bertahan lama akibat penggunaan material yang tidak sesuai standard.
Dari pantauan MHP di lokasi, Senin 29/8 siang kemarin telah mendapati adanya kegiatan pengambilan material batu dan pasir dari kaki pegunungan Dolok Imun yang diduga akan digunakan untuk campuran material pengerjaan proyek tersebut.
Selanjutnya awak media konfirmasi ke Kantor Desa dan bertemu dengan bendahara bermarga Sinaga “Kepala Desa rapat kerja di Kantor Camat dan pemegang mandat P3A adalah ketua Kelompok tani Saipul Situmeang” terangnya.
Ditanya wartawan apakah boleh Ketua BPD rangkap ketua kelompok tani sehingga jadi pemegang mandat proyek P3A? mungkin bisa jawab Sinaga dan wartawan pun meminta buku tamu untuk diisi namun pulpen kantor ini tidak ada bahkan perangkat Desa tak berseragam.
Saipul yang juga sebagai kepala BPD dan penderes getah Pinus Dolok Imun ini memakai material semen yang diduga tidak sesua rancangan anggaran biaya, volume sehingga terkesan ingin meraup untung sebanyak – banyaknya tanpa memikirkan kwalitas dari hasil pekerjaannya.
Lanjut, saat wartawan saat bertandang ke Desa Hutapea Kecamatan Tarutung ditemukan proyek program percepatan peningkatan tata guna air irigasi tahun 2022, baru siap dikerjakan terlihat beberapa titik sudah pada jebol lalu ditambal kembali terkesan asal jadi demi meraup keuntungan besar.
Begitu juga di Pahae Julu adanya proyek P3A asal jadi juga dikerjakan oleh siluman yang tidak dapat diketahui siapa penanggung jawabnya, seluruh Kepala Desa juga Konsultan bahkan pengawas dan instansi terkait sama sekali tak pernah dijumpai di lokasi Diduga adanya permainan, tegas LP3SU Sahala Saragi.ALAIN DELON