Media Humas Polri//Lamongan
Kasus pembunuhan tragis yang menggemparkan Kabupaten Lamongan akhirnya terungkap. AI, seorang pemuda yang merupakan teman dekat korban, diduga sebagai pelaku pembunuhan VPR (17), warga Dusun Mireng, Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi. Mayat korban ditemukan di sebuah warung kopi kosong di depan Perumahan Made Great Residence pada Rabu (15/01/2025).
Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, menjelaskan bahwa motif di balik pembunuhan ini adalah sakit hati. Terduga pelaku nekat menghabisi korban setelah cintanya ditolak.
“Ketika pelaku menyatakan cinta kepada korban, korban mengungkapkan sudah memiliki pacar. Hal ini memicu emosi pelaku hingga akhirnya melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian korban,” jelas Kapolres.
Kapolres Lamongan menegaskan bahwa dari hasil otopsi tim forensik Polda Jatim, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada korban.
Menurut Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Rizky Akbar Kurniadi, pelaku sudah merencanakan tindakan keji ini. Pada Jumat (10/01/2025), pelaku menjemput korban dari rumahnya menggunakan motor Suzuki Shogun warna silver dan membawanya ke warung kosong yang sudah lama tidak beroperasi. Di lokasi tersebut, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan kekejaman luar biasa.
“Pelaku memukul perut korban berulang kali hingga memar. Mata korban sebelah kanan dipukul hingga lebam. Tak berhenti di situ, pelaku membenturkan kepala korban ke tembok hingga terluka parah, dan akhirnya menggunakan kerudung korban untuk mencekik hingga tewas,” ungkap AKP Rizky.
Setelah memastikan korban tewas, pelaku menutupi jasadnya dengan tiga kursi panjang dari kayu.
Atas perbuatannya, AI dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 80 Ayat 3 UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
“Pelaku terancam hukuman penjara hingga 15 tahun,” tegas AKP Rizky.
Pihak kepolisian menyampaikan rasa belasungkawa atas tragedi ini. “Kami berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Semoga keluarga korban diberi kekuatan,” ujar AKP Rizky.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap hubungan pertemanan anak-anak dan remaja. Sinergi antara keluarga, lingkungan, dan pihak berwenang sangat diperlukan untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.( Iswanto )