PELATIHAN PENCEGAHAN DAN MITIGASI BENCANA DI SMA NEGERI 1 KOTA TAMBOLAKA
Media Humas Polri || SBD
Selasa 09 agustus 2022 pukul 08.00 wita telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan pencegahan dan Mitigasi Bencana di SMA Negeri 1 Kota Tambolaka desa Weepangali kec.kota tambolaka kab.Sbd dengan tujuan untuk para siswa siswa dan guru agar tau dan paham apabila terjadi bencana bisa mengambil langkah untuk menyelamatkan diri kegiatan di hadiri kurang lebih 80 orang baik dari guru maupun perwakilan dari siswa siswi SMA.
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni”Bupati SBD Dr.Kornelis Kodi Mete,Ws Dandim 1629/Sbd Mayor Inf Vinsenlaus Jemudin S ,Sos,BPBD Provinsi Pasi Pencegahan Richard P. L Pelt S,Kepala pelaksana BPBD Drs Agustinus Pandak,Kepala Sekolah SMA1 N Tambolaka Barnabas Ghunu S.Pd,Perwakilan Siswa Siswi SMA N 1 Tambolaka.
Sambutan Bupati SBD,Dr,Kornelis Kodi Mete,Sekolah aman bencana adalah sekolah yang menerapkan sarana dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana sesuai standar.
Sekolah aman harus memenuhi tiga syarat atau kriteria utama, yaitu :
*Dilakukannya penilaian kerentanan bangunan sekolah dan penentuankebutuhan rehabilitasi*
*Adanya rencana teknis rehabilitasi dan perkuatan struktur bangunan*
*Adanya proses pengawasan pelaksanaan rehabilitasi dan perkuatan struktur bangunan oleh tim pengawas yang dibentuk khusus melibatkan tenaga ahli, perwakilan pengelola dan komite sekolah*”tandas bupati
Sementara sambutan dan pemberian materi oleh Ws.Dandim 1629/Sbd.Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara Jumlah kepulauan terbesar terbentang luas hingga ke Merauke Oleh sebab itu wajar historiografis Indonesia merupakan wilayah bencana gempa tektonik dan tsunami
Keterlibatan Kodim 1629/sbd dalam mengatasi dampak bencana alam selama ini adalah sebagai bentuk keterpanggilan dan kepedulian untuk ikut serta mengurangi beban masyarakat yang sedang mengalami musibah.
Langkah dan Persiapan
Hal yang dipersiapkan dan langkah ketika bencana terjadi:
*Terjadi bencana:pergi ke tempat yang lebih tinggi, jika belum berbahaya atau baru menunjukkan tanda” akan banjir besar segera packing barang seperti; obat-obatan, dokumen penting/harta berharga, baju”, makanan,waspada terhadap tanda-tanda banjir, mematikan listrik,gas dan keran air.Serta menghubungi relawan bencana, jika disuruh mengungsi segera mengungsi dan pantau terus informasi banjir*
*Gempa bumi : berlindung ke bawah meja atau berlari ke luar rumah dan menjauhi tiang listrik, pohon, bangunan dll. Mewaspadai gempa susulan dengan mempersiapkan tas yg ada makanan, dan harta berharga/ dokemen penting, obat-obatan, selalu siapkan senter, pluit, memperhatikan tanda-tanda adanya bencana,menjauhkan barang-barang berat, catat dan simpan nomor penting .Menghubungi relawan bencana setelah bencana telah selesai*
*Tsunami : yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana yaitu obat-obatan, pakaian ,makanan, dokumen penting. Sebisa mungkin keluar dari rumah dan berjalan/berlari ke tempat yg paling tingi dan jauh dari pantai*
*Longsor : Sebelum terjadi longsor mempersiapkan obat-obtan, pakain beberapa saja, makanan dan bila ada himbauan pengungsi segera dilakukan, mewaspadi curah hujan tinggi .Apabila ada suara gemuruh dari dataran yang lebih tinggi, segera lari keluar dari rumah, lari ke lapangan di mana tidak ada tempat tinggi di sekitarnya*
*Gunung Meletus : persiapan jika terjadi gempa yaitu menyiapkan masker dan kacamatauntuk melindungi diri dari asap dan debu, perhatikan tanda-tanda dari pihak berwenang,matikan listrik. Memperhatikan dan sensitif akan tanda-tanda gunung meletus seperti sumber mata air kering,suhu lereng meningkat drastis, ikuti petunjuk dari pihak berwenang*”jelasnya
Kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi bertujuan untuk Para siswa siswi dan guru agar tau dan paham apabila terjadi bencana bisa mengambil langkah untuk menyelamatkan diri.(Mrth/MHP)