Pelayanan Puskesmas Doripoku Kabupaten Pasangkayu Dikeluhkan Pasien & Warga
Pasangkau,sulbar 05/06/2022 || Media Humas Polri
Rumah sakit atau puskesmas adalah tumpuan terakhir bagi warga masyarakat untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan terlebih terhadap penyakit yang membutuhkan pertolongan medis secepatnya ( darurat ) yang sangat rentan dengan kematian.
.
Untuk mengantisipasi hal tersebut biasanya
rumah sakit atau puskesmas terdapat ruangan ICU dan UGD yang bertujuan untuk menangani pasien secepatnya agar tidak terjadi sesuatu yang sangat patal ( kematian )
Namun apa jadinya jika warga masyrakt yang membutuhkan pertolongan medis secepàtnya tapi tidak ada yang menanganinya atau tidàk diterima ,seperti yang dialami dàn dikeluhkan
oleh warga desa saptànajaya.
Pelayanan petugas kesehatan di Puskesmas Duripoku yang terletak di desa Tamarunang Kec. Duripoku Kab. Pasangkayu Prov. Sulawesi Barat dikeluhkan oleh seorang pasien bersama keluarganya. Hal itu dialami oleh orang tua pasien Sauriyan salah seorang keluarga pasien yang berasal dari desa saptanajaya , saat ditemui awak media di ruang rawat inap Puskesmas Desa Bulu Mario (SP 1 ) Kec. Sarudu 5/06/2022
Keluhannya itu sangat beralasan sebab Ia mengalami sendiri ketika membawa anaknya tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari oknum petugas puskesmas tersebut,
Sauriyan menuturkan bahwa sekitar jam 12 malam dia membawa anaknya ke Puskesmas Duripoku untuk berobat karena sakit, akan tetapi oleh oknum petugas seorang bidan terkesan tidak mau melayani dan tidak menghiraukan bahkan tidak mau keluar rumahnya hanya menyarankan kepada keluarga pasien untuk mencari dokter sendiri pada saat itu , lalu oleh sorang dokter hanya memberikan obat, kemudian menyuruh pulang dengan alasan tidak
menerima pasien rawat inap.
,” pada malam itu saya panik dan cari petugas anak saya hanya diberikan obat oleh petugas puskesmas, lalu kemudian disuruh pulang, tanpa ada tindakan opserpasi, sementara kondisi anak saya saat itu lagi muntaber ,”kata Sauriyan
Karena mendapatkan keterangan dan pelayanan yang mengecewakan dari oknum petugas Kesehatan tersebut maka kami langsung membawa anak saya ke Puskesmas SP. 1 di Desa Bulu Mario Kec. Sarudu. Setiba disana langsung mendapatkan pelayanan medis dan diopname hingga saat ini ,” jelasnya
Syukur malam itu anak saya langsung mendapatkan pertolongan Medis, langsung diinfus di rawat inap. Kalau tidak..kami tidak tau apa yang akan terjadi terhadap anak saya. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik ,” bebernya lagi.
Sementara itu Kapala Puskesmas Duripoku Haji Zakaria yang dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp (5-6-2022) membenarkan bahwa ada pasien yang datang pada malam itu , tapi kronologis tidak seperti yang di jelaskan oleh keluarga pasien ke wartawan itu.
Pasien datang dan di terima dengan baik dan sudah di Edukasi dengan baik pula, jadi tidak ada yang menolak pasien pada malam hari.
,” ijin pak, yang menangani pasien adalah saya sendiri secara langsung selaku dokter PKM Duripoku,setelah sebelumnya mendapat telpon dari bidan Wati , pada jam 01.10 WITA tgl 5 Juni 2022. Pasien itu anamnesis, saya periksa dan saya resepkan obat PCT syr, Domperidone syr, Zink syr, dan Cotrimoxazole syr. Pasien mengeluh muntah muntah sejak jam 9 malam. Keluhan lain termasuk BAB cair , namun setelah saya periksa tidak ada. Pasien masih bisa makan minum,saya sarankan untuk rawat jalan, dan jika tidak ada perubahan atau keadaan bertambah saya arahkan untuk kembali ke puskesmas. Di video yang menyebar, ayah pasien mengakui seperti itu.sementar orang tua Pasien memaksa untuk minum obat di Puskesmas, tapi saya edukasi usahakan makan bubur hangat dulu, baru minum obat, sampai akhirnya pasien saya lihat menerima penjelasan saya , lalu pasien saya antar keluar PKM secara baik baik saling menyapa secara baik baik. Pasien pulang bersama kendaraannya baru saya juga ikut pulang ,”bebernya.
Lanjut Dokter , memang dari awal datang nenek pasien sudah mengeluh , katanya kenapa tidak ada petugas yang stand bye di Puskesmas untuk jaga malam , saya jelaskan lagi , bahwa Puskesmasnya jaga malam , saya jelaskan lagi , bahwa Puskesmasnya hanya melayani rawat jalan bukan rawat inap, jadi tidak ada perawat yang terus stand bye di Puskesmas kalau sudah lewat jam pelayanan rawat jalan. Tapi, untuk keadaan gawat darurat ada nomor telepon yang bisa dihubungi di pintu Puskesmas ,jadi oleh Dokter Agita pasien sudah dilayani dengan baik ,” jelasnya.
Jadi tidak benar kalau Puskesmas Duripoku menolak Pasien yang datang untuk melakukan pengobatan,” jawabnya lagi. ( H.M )