Pemeriksaan Psikologi Seleksi Walpri Pilkada 2024 di Polda Sultra Langkah Penting dalam Pengamanan Pemilu
Media Humas Polri|| Kendari
Dalam rangka mempersiapkan pengamanan Pilkada Tahun 2024, Polda Sulawesi Tenggara menggelar pemeriksaan psikologi bagi calon walpri (pengawal pribadi) kepala dan wakil kepala daerah.
Kegiatan ini diikuti oleh 180 personel dan dipimpin langsung oleh Kompol Zunaidi Rohmansyah, M.Psi., Psikolog, yang menjabat sebagai PS Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sultra, Jumat 12 Juli 2024.
Pemeriksaan psikologi ini menjadi salah satu tahap penting dalam seleksi walpri untuk memastikan bahwa para pengawal pribadi memiliki kesiapan mental yang baik dalam menjalankan tugasnya.
Dengan pemilihan kepala daerah yang sering kali penuh dengan dinamika dan ketegangan, stabilitas emosional dan kesehatan mental para pengawal pribadi menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemilu berlangsung.
Pemeriksaan psikologi ini mencakup berbagai aspek, termasuk evaluasi kepribadian, kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan, serta kecakapan dalam menghadapi situasi darurat.
“Kami ingin memastikan bahwa para walpri tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga kuat secara mental. Mereka harus mampu bertindak cepat dan tepat dalam berbagai situasi yang mungkin terjadi selama pilkada,” ujarnya.
Dalam pemeriksaan ini, para peserta diberikan serangkaian tes dan simulasi yang dirancang untuk menilai reaksi mereka terhadap situasi stres dan potensi ancaman. Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana mereka akan merespons dalam situasi nyata yang membutuhkan kewaspadaan dan ketenangan. Hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi salah satu faktor penentu dalam proses seleksi akhir walpri.
Pentingnya pemeriksaan psikologi bagi pengawal pribadi tidak bisa diremehkan. Dalam situasi politik yang terkadang memanas, keberadaan walpri yang sehat secara mental dapat mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan. Mereka harus mampu menjaga profesionalisme dan tidak terpengaruh oleh tekanan eksternal yang mungkin timbul selama masa kampanye dan pemilihan.
Lebih lanjut, pemeriksaan psikologi juga bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh pengawal pribadi. Dengan memahami profil psikologis setiap calon walpri, pihak berwenang dapat mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Ini adalah bagian dari upaya Polda Sultra untuk memastikan integritas dan kredibilitas proses pemilihan kepala daerah.
Kegiatan pemeriksaan psikologi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mempersiapkan pengamanan pilkada. Dengan seleksi yang ketat dan komprehensif, diharapkan para walpri yang terpilih dapat menjalankan tugasnya dengan baik, menjaga keamanan dan ketertiban, serta mendukung suksesnya pelaksanaan Pilkada 2024 di Sulawesi Tenggara. (Aidi gunaidi)